Oleh: Dini Salamah
Saat ini problematika seputar dunia pendidikan menjadi perbincangan hangat publik setiap harinya. Kasus-kasus mengenai rendahnya mutu pendidikan di Indonesia menjadi topik yang cukup menarik untuk dikaji. Hal ini dikarenakan mutu pendidikan berperan penting sebagai penentu kemajuan sebuah negara.
Jika mutu pendidikan suatu negara masih rendah, maka sudah dapat dipastikan kualitas negara tersebut masih rendah. Sebaliknya jika mutu pendidikan suatu negara telah memadai/mumpuni/sesuai target maka bisa dikatakan negara tersebut sudah maju. Khususnya dibidang pendidikan.
Lalu bagaimana dengan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini? Dilansir dari kompas.com, mutu pendidikan di Indonesia saat ini cukup memprihatinkan. Ditingkat Asia, Indonesia masuk kategori negara dengan mutu pendidikan terendah dari 7 negara di Asia Tenggara. Posisi Indonesia berada di bawah Malaysia bahkan vietnam yang baru merdeka beberapa tahun yang lalu. Sedangkan negara Indonesia telah merdeka 76 tahun lamanya.
- Iklan -
Sejenak, marilah kita menengok ke belakang. Berbagai literatur sejarah mengatakan Indonesia dijajah oleh bangsa Kolonial ratusan tahun lamanya. Dan faktor utama penyebab Indonesia dijajah ialah Kebodohan. Karena kebodohan inilah, bangsa Kolonial dengan mudah menipu, mengadu domba dan memecah belah bangsa Indonesia.
Kebodohan ini menjadi sebuah senjata bagi bangsa kolonial untuk menguras serta merauk keuntungan dan kekayaan alam di Indonesia. Akhirnya, setelah mengalami masa ratusan tahun yang begitu kelam, berkat perjuangan, kegigihan serta semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, Indonesia menyatakan Merdeka dan bebas dari penjajahan pada 17 Agustus 1945.
76 tahun bukanlah waktu yang singkat. Belajar dari pengalaman sejarah sebagai Bangsa yang terjajah ratusan tahun, seharusnya bangsa Indonesia sudah sadar dan tahu betul akan pentingnya Pendidikan. Pendidikalah yang bisa membebaskan manusia dari lembah kebodohan, keterbelakangan serta bangkit dan Merdeka dari penjajahan.
Bahkan Najwa Shihab pernah berkata “ Hanya pendidikan yang bisa menyelamatkan masa depan, tanpa pendidikan Indonesia tak mungkin bertahan”. Ucapan ini seharusnya menjadi renungan bagi kita semua akan pentingnya sebuah pendidikan bagi suatu negara dan menjadi penyelamat dari kehancuran.
Namun, nampaknya pendidikan di negara kita belum tahu arah tujuan pasti dan masih terombang ambing oleh keadaan. Faktanya, pendidikan negara kita belum mampu memberikan layanan pendidikan yang bermutu, berkualitas, kompeten, kompetitif, relevan dan unggul.
Salah satu penyebab kegalalan pendidikan di Indonesia adalah Instusi Pendidikan di negara kita masih sangat bergantung pada negara-negara maju. Sikap ketergantungan inilah yang menyebabkan pendidikan kita tidak maju. Yang hanya menciptakan manusia-manusia malas berfikir, egois, tidak mandiri dan lain sebagainya. Jika hal ini terus terjadi dan tanpa adanya perubahan, maka mau di bawa ke mana nasib bangsa ini?
Selain problem di atas, rendahnya kualitas tenaga pendidik maupun pengajar juga menjadi penyebab utama kegagalan pendidikan di Indonesia. Berdasarkan studi kualitatif RISE di Indonesia menunjukkan bahwa rendahnya kualitas guru di Indonesia disebabkan oleh proses perekrutan guru yang tidak fokus ke pemilihan tenaga didik yang profesional, melainkan hanya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan (ASN) Aparatur Sipil Negara (magdalene.co, 18/06/2022).
Walaupun sosok “ guru” bukanlah satu-satunya faktor keberhasilan dalam pendidikan, namun sosok guru menjadi titik sentral dan memberikan andil yang cukup besar terhadap Instusi pendidikan sesuai dengan perannya, sebagaimana tertulis dalam UU No. 14 tahun 2015 tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa dalam proses pembelajaran, guru berperan sebagai agen pembelajaran yang harus menjadi fasilitator, motivator, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik.
Selanjutnya, biaya pendidikan di Indonesia yang cukup “mahal” menjadi faktor dominan penyebab kegagalan pendidikan di Indonesia. Sebagaian besar warga Indonesia berasal dari keluarga yang kurang mampu khususnya di bidang ekonomi. Hal ini di buktikan oleh Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) yang telah memprediksi bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia pada tahun 2022 berpotensi melonjak menjadi 10,81 persen atau setara 29,3 juta penduduk (kompas.com, 19/06/2022). Sungguh angka yang cukup fantastis.
Mahalnya biaya pendidikan di Indonesia ini menjadi persoalan yang cukup rumit. Kaum miskin terkendala masalah biaya dalam menempuh pendidikan. Sedangkan kaum kaya dapat menempuh pendidikan tanpa terkendala biaya. Disinilah praktik terjadinya diskriminasi pada kaum miskin. “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” seolah menjadi barang mahal, yang hanya mampu di beli oleh orang-orang yang memiliki kedudukan saja. Ironis memang, pendidikan adalah hak seluruh rakyat Indonesia. Baik kaya, miskin, semua memperoleh hak yang sama.
Inilah berbagai problem pendidikan yang hingga saat ini masih mewarnai wajah Pendidikan di indonesia. Berbagai spekulasi pun bermunculan. Tidak sedikit kalangan yang berpendapat bahwa kegagalan pendidikan ini di sebabkan oleh peran pemerintah yang dirasa masih sangat kurang dalam memberikan perhatiannya khususnya dibidang pendidikan.
Di sisi lain, pemerintah telah mengupayakan berbagai solusi maupun trobosan dalam mengatasi persoalan tersebut. Lagi lagi usaha pemerintah seakan tiada hasil dan masih dinilai gagal.
Sudah saatnya kita membuka mata hati dan pikiran untuk lebih sensitif melihat kondisi kehidupan bangsa Indonesia yang semakin nestapa. Krisis pada seluruh aspek konstelasi kehidupan merupakan wujud nyata dari adanya kegagalan pendidikan. Kompleksitas problema pendidikan Indonesia tidak boleh diabaikan hingga larut, karena akan menyebabkan kemunduran pendidikan serta kita akan terjerumus dan terkukung dalam kenestapaan dari tujuan pendidikan yang memadai. Maka dari itu, perlu adanya revitalisasi dan reorientasi pendidikan dalam rangka memajukan pendidikan di Indonesia demi terwujudnya pendidikan nasional.
-Penulis merupakan Mahasiswa Prodi PIAUD Fakultas Tarbiyah dan Keguruan INISNU Temanggung