IaYasin
meskipun langit gelap
liang tidak’kan pengap
tidak ada yang lebih puitis
dari anak merayu Tuhan
dibacanya yasin di swastamita kamis
untuk orang tua di rumahNya
: lapangkan segala sempit
sempitkan segala rumit
maghrib memerah
yasin bersinar putih cerah wa
Demak, 2022.
- Iklan -
Megengan*
1/
Megengan
Meneng-meneng kelingan pengeran*
2/
Kudatangi yang terkasih
3/
Ziarah lebaran
Selawat tahlilan
Fatihah yasinan
4/
Purnama di atas nisan
Menciummu saat takbiran
5/
Almarhum almarhumah
Berbahagialah
Kubawakan bunga dan hadiah
: Alfatihah
Dan aku kembali melakukan salah
2021-2022
* Megengan: Ziarah ke kubur H-1 puasa atau H-1 lebaran
* Diam-diam teringat Tuhan
Doa Musim
di surau
musafir datang seperti kemarau
merapal doa-doa dengan parau
tidak ada yang lebih dihirau
pada musim resah
hilanglah susah
hari-hari tanggal
mimpi-mimpi berlalu lalang
ada yang datang dan hilang
semoga kasihMu tinggal
Demak, Agustus 2021
Di Sidomulyo
: Mohamad Iskandar
di Sidomulyo
lelaki itu menggarap sawah kecil miliknya
meskipun tanah gersang
gulma dan hama kian menyerang
ia tetap menabur pupuk keikhlasan
serta merawat kesabaran pada dada gagah yang lapang
di Sidomulyo
malam dan gubuk tua adalah saksi
bagaimana lelaki itu merapalkan doa-doa
wirid dan ucapan mantra lainnya
ia mengharapkan datangnya sinar baskara, udara, dan pupuk urea
tetap memancar pada benih-benih yang telah ditanam
di Sidomulyo
lelaki itu bergegas menuai padi yang ranum
memanen wajah simbok yang merekah senyum
dan beberapa kali ia
melarungkan rasa cemas
melantunkan komatkamit syukur atas pemberianNya
mengharap keberkahan
pada setiap langkah selanjutnya
Surungan, Februari 2021.
Kopi Tahun Baru
di penghujung tahun
nasib seperti secangkir kopi
yang menawarkan kadar sadar dan sabar
bisakah nasib buruk diubah
berganti nasib baik
jika aku seorang lelaki tua
petani kopi
pagi hari menanam mimpi dan malam minum kopi
di bawah purnama
sambil membayangkan bulan jatuh di cangkirku
kopi akhir tahun
adalah sebuah kontemplasi
bagaimana waktu berjalan seperti maling
yang telah mencuri mimpi-mimpi milikku
berharap seseorang dapat mengembalikan dan mewujudkan mimpi-mimpi itu
di alun-alun, lapangan desa, kedai pinggir kota
kopi tahun baru bersamaan diseduh
tungku yang sudah matang dan mekarnya kembang api adalah lagu-lagu penghibur lara
berharap setelah ini nasib buruk ikut menguap
berharap setelah ini hujan turun dan
menjatuhkan nasib baik
hidup memang seperti pelancong
melewati waktu-waktu dengan nyelonong
mampir hanya minum kopi
kemudian nyelonong lagi
Demak, 7 Januari 2022
Tentang Penulis:
*Mohamad Adib Rifai, lahir dan besar di Demak (2003).
Tergabung di PAC IPNU Bonang Demak Jawa Tengah, KEPUL, KPB. Bisa dihubungi di Instagram: @adb_rf. Karyanya ada dimuat di Koran Sinar Indonesia Baru, Solopos, BMR Fox. Kedaulatan Rakyat, Radar Pekalongan, media online matasastra.com, dan tirastimes.com.