LUKA PISAU
Suatu malam luka mengunjungi pisau
di atas meja
sebuah apel yang pernah kaupegang
sebelum teriris
seorang lelaki terkapar pada ranjang
seorang perempuan telanjang
Luka tak pernah memaafkan
pisau yang menggores hatimu
dan membuat murung matamu
sebelum tidur
Dan tawa yang terengah-engah
pada itu malam
sebelum usai diam
2021
- Iklan -
DI TIMUR WAJAHMU TAK TERBIT LAGI
ranjang melelehkan tubuhmu pada mimpi
dan dinding tumpah di jurang gelombang waktu
kau lupa memandang biru pada mata dan langit
aku tak lupa pada laut ke mana matahari muncul
di antara batu dan di barat jarak antara kau dan waktu
aku menunggu di timur wajahmu tak terbit lagi
2021
BERHEMBUSLAH PADA NAPASKU
kota
karena orang-orang sibuk bekerja
dan lupa pada tubuhnya
maka dari gedung-gedung
bayang-bayang yang hanyut ke kaca
dan menjadi malam
dan lampu-lampu menggantung kau
pada dada ruang tunggu yang entah ada siapa
berhembuslah pada napasku
dan jadilah tiada
2021
BURUNG KEMATIAN
Burung itu membangun waktu di dadaku
menyalin cericit dan merangkai angin
menuju laut, kicau dan daun-daun gugur
bersama hujan di perbatasan, terdengar
itu sunyi dan bunyi bersembunyi
dalam bibirmu yang diam terkatup
seperti jam, tak ada detik di langit
tak ada yang mengalir pada sungai-sungai
yang hanya kau mampu menanggungnya
mendengar terbang kepak sayap burung
yang mendekap gelap dari senyap ke senyap
sebelum tenggelam di barat
2021
HITAM BAGAI DIRIKU
Di seberang tempat tidur
kau mengasingkan diri
hingga siang berputih dan berdinding
lantas udara dingin yang rehat di batu-batu
di bawah pohon tinggi pada sungai
yang mengalir gelap pada dirimu
serupa mimpiku dan aku mengikutimu
ke dalam jalan-jalan di bawah matahari
dan tak akan datang malam lagi
selain hitam yang bagai diriku
2021
*Khanafi, lahir di Banyumas, Jawa Tengah. Tulisan-tulisannya berupa puisi dan cerpen tersiar di beberapa media massa baik daring maupun cetak, seperti: Detik.com, Maghrib.id, Koran Tempo, Beritabaru.co, Ceritanet.com, Kompas.id, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Radar Banyumas, dll, serta terikut dalam berbagai buku antologi bersama. Penulis berkhidmat di Forum Penulis Solitude (FPS). Sehari-harinya bekerja sebagai editor lepas dan penjual buku lawas. Buku kumpulan puisi pertamanya bertajuk Akar Hening Di Kota Kering (SIP Publishing & FPS: 2021). Sekarang bolak-balik Purwokerto-Yogyakarta sembari merampungkan novelnya dan sebuah buku kumpulan cerpen. Tahun 2022 ini buku kumpulan puisinya yang kedua akan terbit.