Oleh Dini Salamah
“Hidup Memang Tak Seindah Negeri Dongeng”. Istilah ini sudah populer sejak dulu kala. Dongeng merupakan sebuah cerita khayal (fiksi) yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian pada zaman dahulu. Seperti dongeng fabel yang mengisahkan kecerdikan Si Kancil demi mendapatkan sebuah timun.
Dongeng mengandung nilai-nilai edukatif di dalamnya, yang dapat mencerdaskan emosional dan spiritual anak. Serta dapat menumbuhkan pola pikir kritis pada anak didik. Bapak fisikawan Jerman, Albert Einstein pernah berkata “ If you want your children to be intelligent, read them fairy tales. If you want them to be more intelligent, read theam more fairy tales”. Yang artinya Jika kamu ingin anakmu menjadi cerdas, bacakan dongeng untuk mereka. Jika kamu ingin mereka lebih cerdas, bacakan lebih banyak dongeng.
Memudahkan proses pembelajaran bagi anak adalah tugas utama seorang guru.Guru tidak saja di tuntut untuk membuat suasana pembelajaran menjadi nyaman dan menyenangkan, akan tetapi guru juga harus mampu menciptakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Salah satunya melalui kegiatan mendongeng.
- Iklan -
Namun belakangan ini, aktifitas mendongeng mulai terlupakan, khususnya di lingkungan Madrasah. Kebanyakan guru lebih memfokuskan kegiatan pembelajaran hanya pada materi-materi teoritis yang terkesan kaku. Di sisi lain, kegiatan mendongeng sudah tidak di aplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Dan akhirnya kegiatan mendongeng pun mulai hilang.
Selain itu di Era Globalisasi ini, kemajuan teknologi yang semakin canggih seperti dengan munculnya gadget, anak- anak mulai meninggalkan kebiasaan membaca dongeng, serta tidak tertarik lagi untuk mendengarkan cerita dongeng. Mereka lebih untuk memainkan gadgetnya.
Padahal sejatinya anak-anak adalah pecinta dunia dongeng. Hampir tidak ada anak yang tidak memperhatikan sang guru, ketika sang guru menceritakan kisah dongeng. Anak-anak akan terpukau oleh dongeng yang di bawakan sang guru. Terlebih lagi jika sang guru membawakan kisah dongeng tersebut dengan sempurna. Tentu, perhatian anak-anak akan terfocus hanya pada sang guru.
Dongeng mempunyai berbagai potensi yang luar biasa untuk memperkuat daya khayal atau daya imajinasi pada anak. Anak akan menggunakan daya imajinasinya untuk memahami dan menghayati isi dari kandungan kisah dongeng tersebut. Selanjutnya otak anak akan bekerja untuk memikirkan, merenungkan, menimbang-nimbang serta mengambil kesimpulan yang nantinya akan di ekspresikan melalui perasaan marah, kesal, senyum, menangis, bahagia dan lain sebagainya.
Dongeng juga dapat mengembangkan berbagai aspek pada anak didik. Mulai dari aspek kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan), sosial, serta aspek konatif( penghayatan) pada peserta didik. Berbagai kandungan dan isi dari cerita dongeng tersebut, secara tidak langsung akan mendorong para peserta didik untuk mengikuti ajaran kebaikan, kebenaran, kegigihan, serta keberanian yang dapat di anut dari tokoh pada cerita dongeng tersebut. Seperti keberanian tokoh Timun Emas dalam melawan Raksasa Hijau jahat yang mencoba untuk menangkap dan memakannya.
Selain itu, membacakan dongeng kepada anak mampu meningkatkan minat membaca pada anak. Hal ini bisa dilakukan serta menjadi cara tepat guna menciptakan generasi masa depan yang gemar dan rajin membaca. Membaca dongeng juga bermanfaat untuk menambah kosakata baru/ungkapan baru bagi anak. Dengan begitu, anak dapat kaya akan ragam bahasa. Itu semua berasal dari beberapa kosakata yang amat beragam dalam cerita dongeng itu sendiri.
Ikut berpartisipasi dalam rangka memperingati Hari Dongeng Sedunia “ World Storytelling” yang di peringati setiap tanggal 20 Maret, bisa di lakukan dengan berbagai cara. Salah satunya yaitu mengadakan acara lomba mendongeng di lingkungan Madrasah. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menghadirkan kembali dongeng di lingkungan Madrasah.
Selain itu, menjadikan kegiatan mendongeng sebagai salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan di madrasah juga bisa dilakukan, dalam rangka menghadirkan kembali dongeng di lingkungan Madrasah. Dengan begitu, kegiatan mendongengpun akan tetap terus hidup. Anak-anak akan mulai tertarik lagi untuk membaca cerita dongeng serta mendengarkan cerita dongeng. Karena dongeng sendiri merupakan salah satu warisan budaya Indonesia.
Kita semua tahu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan ragam bahasa, kaya akan warisan serta budaya bangsa peninggalan sejarah. Salah satunya yaitu cerita dongeng. Untuk itu, penting sekali bagi kita sebagai generasi penerus bangsa, generasi penentu masa depan, harus selalu mengupayakan yang terbaik dalam rangka menjaga warisan budaya bangsa serta melestarikannya.
-Mahasiswi Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung