Oleh Dini Salamah
Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan paling dasar yaitu suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir (0-6) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Baik pendidikan formal, informal maupun nonformal.
Menurut para ahli psikologi, usia dini yaitu (0-8) tahun. Usia ini sering disebut sebagai usia emas “The Golden Age”. Itulah waktu dimana mereka mengukir cita-cita besar dimasa depan. Pada usia itulah mereka bermimpi untuk menjadi seorang presiden, insinyur, pilot, masinis, guru dan mimpi-mimpi hebat lainnya. Pada masa ini bermain adalah metode paling tepat dalam proses belajar anak secara wajar.
Dengan bermain, mereka bebas mengekspresikan apa yang mereka inginkan, apa yang mereka pikirkan dan apa yang mereka rasakan. Kebebasan anak dalam bermain juga dapat melatih kreativitas anak. Jadi pada masa ini merupakan masa yang paling tepat untuk meletakkan dasar-dasar pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, dan spiritual anak.
- Iklan -
Pola pengasuhan Orang Tua terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan faktor terpenting dalam upaya perwujudan Pendidikan Damai anak PAUD. Orangtua adalah sekolah pertama dan utama bagi anak. Anak adalah peniru yang baik. Bagaimana orang tua memperlakukan mereka dengan lemah lembut, kasih sayang, penuh cinta dan perhatian, maka anakpun akan meniru ekspresi kasih sayang sebagaimana yang dicontohkan orangtuanya. Sebagi orang tua, tentunya kita akan merasa bahagia jika tumbuh kembang anak berjalan dengan baik. Jangan sampai orangtua justru memberikan pengaruh buruk kepada anaknya.
Menurut penelitian National Institutes of Health, berteriak atau membentak anak dapat membuat anak-anak lebih agresif, secara fisik dan verbal. Secara tidak langsung orang tua telah menanamkan sifat yang buruk yang berakibat vatal. Si kecil akan menjadi minder dan takut untuk mencoba hal-hal baru. Si kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang peragu , introvet, tidak percaya diri, tidak terbuka kepada orangtua dan merasa tidak disayangi. Selan itu Dampak terbesar akibat memarahi anak atau membentak anak yaitu kerusakan atau kematian lebih dari satu miliar sel otak anak. Anak akan menjadi bodoh, bahkan psikologisnya akan terganggu dan akhirnya anak menjadi depresi. Hal ini sangat berbahaya untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain lingkungan keluarga, Pendidikan Damai anak usia dini juga harus diterapkan dilingkungan Sekolah. Sekolah merupakan elemen kedua yang dapat memengaruhi sikap serta karakter anak, Guru memiliki peranan penting dalam upaya Pendidikan Damai di Sekolah.Yaitu menanamkan kepada muridnya sikap saling membantu,menghargai, menghormati, menyayangi, dan memaafkan. Karena sejatinya uisa dini adalah adalah usia penentu kehidupannya dimasa yang akan datang.
Selanjutnya, Lingkungan masyarakat juga menjadi faktor penting dalam upaya perwujudan Pendidikan Damai anak usia dini. Llingkungan masyarakat turut memengaruhi dalam pembentukan sikap dan karakter anak usia dini. Jika anak berada dilingkungan yang kurang baik, maka anak dengan mudah akan terpengaruh oleh lingkungan buruk tersebut. Sebaliknya jika anak hidup dalam lingkungan yang baik, maka anak akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik.
Anak usia dini hanya paham tentang keceriaan, bermain, dan bercanda ria dengan teman-temannya. Semestinya pembelajaran pada usia dini mengedepankan hal itu. Yaitu memberikan pembelajaran yang menyenangkan agar anak-anak tidak merasa bosan. Jangan memberikan tekanan dan pemahaman yang menyesatkan bagi anak-anak usia dini. Mereka membutuhkan metode pembelajaran yang mendasari pola lakunya di masa depan. Yaitu Seperti memberikan pembelajaran kisah heroik tentang makna perdamaian, kebaikan, dan kejujuran.
Siapa yang ingin anak-anak penerus bangsa menjadi orang yang brutal dan radikal. Tidak akan ada. Semua orang tua yang ada didunia ini pasti menginginkan anaknya menjadi orang yang baik dan sukses dimasa depan. Maka dari itu, Pendidikan Damai sangat dibutuhkan dan harus ditanamkan pada anak sejak dini. Ajarkan mereka tentang kebersamaan, kerjasama serta kedamaian.
Konten –konten pendidikan khususnya untuk anak usia dini wajib menjadi perhatian. Konten harus dibuat semenarik mungkin agar anak-anak belajar dengan dengan senang tanpa adanya beban. Pembelajaran kepada anak usia dini harus berisi konten-konten perdamaian. Untuk itu, marilah kita didik anak-anak dengan pembelajaran dan Pendidikan yang penuh dengan Keramahtamahan, Kebersamaan, serta Kedamian.
-Penulis adalah Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung