Bulir Bulir Cinta
debaran kini mulai terasa
bisikan kalbu menggema
merapal rapal nama-Nya
raga meronta
Pancaran wajahmu tiap malam menghampiriku
Lembut suaramu teringang ditelingaku
Dada mulai sesak ketika kau tak disampingku
Fikiranku melayang jika akaramu terlintas diotakku
Lantunan katamu membius sukma
Kuberharap datangmu tak menjadi retisalya
Anganku padamu bisa bersatu membentuk cerita romansa
yang tak kan pudar meski semestatakmerestuinya
Surabaya, 18 Maret 2019
- Iklan -
Kelopak Bunga Asmara
Desember merangkul mesra
Rintik hujan menyapa resah
Siluet kenangan mengalun indah
kau mengundang gelisah
Kau titipkan asmara di samudera
Berharap rasa tak sirna
Tumbuh hingga berbunga
Benarkah ini cinta?
Cintamu jelas terpancar
Denganmu raga dan jiwa terpikat
Benarkah kau tujuan hidupku?
acap kali kuberdiam
dan sendu kembali bayangan
kita bosan
Juwana, 17 Juli 2021
Bisikan Kepada-Mu
Kamu yang terus saja datang menghantui perasaanku
Berdebar jantung ketika mengingatmu
Tak pernah bosan-bosan doa terpanjat hanya untuk dirimu
Berharap dua hati segera bersatu dalam sebuah ruangan kosong tersembunyi
Kamu yang suatu hari akan selalu menemaniku
Yang kuharapkan bisa kutemui disamping ranjangku
Aku akan menunggu, tanpa lelah dan terus meminta
Semoga Tuhan mengizinkan dan memberi ridhoNya
Kamu yang selalu kulukiskan dalam setiap karyaku
Berharap coretan-coretan angan itu menjadi nyata
Selalu aku biarkan namamu tertempel dalam setiap memoriku
Berharap bayang-bayangmu bisa kugapai dalam status halal dalam nuansa islam
Juwana, 18 Maret 2019
Juli Kau Kembali
di bawah malam bulanJuli
Ini menyayat hati
beribu alasan tak masuk akal
mengaduk pikiran antara mempertahankan atau meninggalkan
kau tak lagi sama
Tayu, 18 Juli 2020
Tinggal Kenangan
Seperti sepasang sendok dan garpu
Kita berdua bermanja di bawah awan biru
Secangkir teh menemani dalam romansa cerita kita
Sungguh indah, namun semua tinggalah kenangan menyakitkan
Kamu bukan lagi yang aku kenal
Janjimu adalah bualan
Kusesapi setiap iris yang kamu goreskan
Kini, jalan kita berbeda arah
Pekuwon,15 Februari 2021
*Arieska Sukma dengan nama lengkap Arieska Dwi Sukmawati, lahir di Lamongan tepatnya pada tanggal 23 Maret 2000. Sekarang tinggal di Pati, Jawa Tengah. Karyanya pernah dimuat di Suara Pelajar Pati dan sudah menerbitkan 1 buku antologi cerpen Sumbang Ketika Hari tak Jadi Milikmu (Penerbit KMO Indonesia November 2020), antologi puisi Syair Merdu Sang Pujangga (Penerbit Guepedia April 2021), antologi puisi Tungku di Dapur Diksi (Kelas Puisi Online 29, penerbit Writerpreneur Academi Mei 2021), antologi puisi Mereguk Cinta di Setiap Detikmu (Penerbit Embrio Publisher 2021), dan antologi quotes Seperti Hujan kepada Bumi (Penerbit Embrio Publisher 2021).Email: arieska.dwi23@gmail.com,Instagram: @arieska.dsukma,Twitter: @Arieska_23,