Oleh: Anisa Rachma Agustina
Entrepreneurship atau lebih dikenal dengan istilah kewirausaan merupakan sebuah kegiatan usaha yang dilakukan untuk mendapat keuntungan. Banyak yang menganggap bahwa berwirausaha adalah berdagang, meskipun demikian wirausaha bisa berbagai macam bukan hanya dalam sektor perdagangan namun juga jasa. Banyak diantara orang sukses di Indonesia bahkan di dunia mengawali kariernya dengan berwirausaha. Mungkin anda sering mendengar cerita tentang kakek yang berada pada logo KFC, beliau adalah Kolonel Harland Sanders seorang yang pantang menyerah, menawarkan resep ayam goreng KFC dan mengalami lebih dari 1000 penolakan, namun beliau pantang menyerah. Tetap yakin dan terus berusaha, hingga akhirnya KFC bisa sampai keberbagai penjuru Negara.
- Iklan -
Dari Indonesia sendiri wirausahawan yang amat tersohor adalah Bob Sadino yang memulai usahanya dari berbisnis telur, yang menawarkan dagangannya ke tetangga sekitar rumahnya hingga pada akhirnya memiliki beberapa supermarket seperti Kem Chicks, Kem Food, dan Kem Farm. Usaha yang berkembang pesat tidak membuat Bob Sadino menjadi tamak dan sombong, beliau terkenal ramah dan murah senyum, sering mengenakan celana pendek untuk hari-harinya. Para tokoh besar dibidang kewirausahaan memulai usahanya dari kecil dan menerima beberapa tantangan dari bankrut hingga harus menelan beberapa kenyataan pahit, namun karena kerja keras dan usahanya akhirnya bukan hanya usahanya yang berjaya namun nama mereka melegenda.
Apa saja keuntungan berwirausaha? Keuntungan berwirausaha antara lain: dapat memenuhi kebutuhan untuk dirinya dan keluarganya, dapat membuka lapangan pekerjaan khususnya masyarakat sekitar, mengurangi pengangguran, berbagi khasanah keilmuan yang bisa bermanfaat untuk orang-orang sekitar. Setelah usaha mulai merambah dengan skala yang meluas, perekrutan bukan hanya dikhususkan untuk masyarakat sekitar namun juga masyarakat umum.
Lalu kapan jiwa wirausaha bisa mulai tumbuh? Terdapat beberapa faktor yang menumbuhkan jiwa kewirausahaan seseorang antara lain yang pertama, karena faktor keturunan, yakni seseorang yang diwarisi usaha oleh orang tuanya sehingga memiliki kewajiban untuk melanjutkan berjalannya sebuah usaha tersebut. Kedua, karena terdesak keadaan. Pandemi membuat banyak perusahaan mengurangi tenaga kerjanya, karena pemasukan dan pengeluaran tidak sebanding yang nantinya justru akan membuat perusahaan gulung tikar. Penggurangan tenaga kerja tersebut berdampak pada beberapa karyawan yang di PHK sehingga mereka terpaksa memutar otak dengan sisa tunjangan PHK, menggunakan uang tersebut untuk memberanikan diri membuka usaha, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keberlangsungan keluarganya.
Ketiga, karena termotivasi oleh tokoh, banyak sekali tokoh-tokoh pengusaha yang terkenal dari berbagai daerah maupun mancanegara, terkadang seseorang perlu untuk keluar dari zona nyaman atau pekerjaan sebelumnya untuk berani memulai usahanya, dengan ketekunan dan keuletannya diharapkan usahanya bisa maju dan berkembang sesuai yang diharapkan. Keempat, dukungan dan dorongan dari pemerintah, pemerintah memberikan bantuan untuk beberapa pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya, misalnya seorang ibu rumah tangga yang biasanya hanya bekerja mengurus anak, diberi pinjaman modal dan juga gerobak untuk berjualan, sehingga menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada masyarakat.
Anak dan Entrepreneur
Anak memiliki kecenderungan untuk meniru, khususnya meniru orang-orang disekitarnya. Dalam serial Upin dan Ipin kita akan menjumpai sosok Mail seorang anak yang gemar menawarkan beberapa barang atau makanan dengan jargon khas dua ringgit, dua ringgit setelah anda melihat beberapa episode lain anda akan tau background keluarga Mail adalah pedagang jadi jiwa entrepreneurship mail tumbuh dari lingkungan sekitar khususnya orang tuanya.
Jiwa entrepreneur bisa tumbuh dan berkembang pada anak jika anak dibiasakan untuk terlibat dalam setiap kegiatan wirausaha orang tua, anak yang sering melihat transaksi dagang dari orang tuanya akan menumbuhkan motivasi kepada diri anak untuk berwirausaha. Anak memiliki banyak peluang untuk berwirausaha, tentu saja customer yang dituju adalah kawan sebaya mereka.
Beberapa hal yang bisa dipasarkan anak terhadap rekan sebaya mereka bisa mengikuti musim atau tren yang sedang buming dikalangan anak-anak. Misalnya saat sedang tren ikan cupang anak bisa menjual ikan cupang, saat tren buku bergambar anak bisa menjual buku bergambar, begitu pula saat tren gundu atau kelereng. Tren tersebut berubah dan berkembang di kalangan anak-anak. Anak memiliki kecenderungan meniru dan terkadang menginginkan apa yang rekan mereka punya, itu merupakan sebuah peluang usaha
Menumbuhkan
Beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua terhadap buah hati mereka antara lain: pertama, memberi contoh anak, ajak anak terjun langsung dalam beberapa kegiatan wirausaha, seperti mengenalkan anak pada produk, laba, rugi. Kedua, memfaslitasi apa yang akan anak jual, dalam kegiatan ini terdapat produk yang harus dijadikan sebagai bahan dagangan. Fasilitasi anak untuk membeli atau menciptakan produk yang akan mereka jual. Niai plus dari produk buatan sendiri adalah untuk melatih ketrampilan pada anak. Dalam sebuah kanal youtube seorang penulis sekaligus stand up comedy an Raditya dika menceritakan bahwa saat sekolah Radit sering menjual cerpen hasil karyanya kepada teman-temannya.
Ketiga, dampingi anak saat anak mau mencoba hal baru tersebut. Dalam beberapa keluarga kegiatan wirausaha mungkin jarang dilakukan, namun saat anak anda tertarik dengan aktivitas ini coba damping anak sehingga anak bisa lebih berkembang. Keempat, memahami bakat dan minat anak. Sebagai orang tua anda harus memahami karakteristik atau kegemaran anak anda, missal anak anda tertarik pada bidang kuliner maka damping anak anda untuk membuat berbagai macam makanan ringan atau masakan sederhana yang nantinya bisa dipasarkan ke teman sebayanya. Atau mungkin anak anda suka membuat kerajinan tangan, anda dapat menyediakan berbagai macam bahan, memberi contoh dan mendampingi anak untuk terus berkreasi mengembangkan minat dan bakat mereka.
Orang tua dapat menggunakan media buku maupun video tutorial sebelum turun langsung mengajari anak berkeasi. Dengan seperti itu anak akan merasa dierhatikan dan mendapat kepercayaan diri berlebih. Kelima, setelah anak sudah bisa memasarkan hasil karya atau medapatkan uang dari kegiatan wirausahanya, ajari anak untuk mengatur manajemen keuangan, missal dari pendapatan yang anak peroleh harus dibagi menjadi beberapa, untuk keperluan membeli bahan baku kembali, laba, dan untuk ditabung. Dengan begitu anak akan memahami bahwa uang yang mereka dapatkan harus diputar kembali supaya usaha tetap berjalan dan tidak menghabiskannya hanya untuk membeli jajanan.
-Mahasiswa Prodi PAI Semester VI, Penggiat Literasi Pena Aswaja INISNU Temanggung.