Oleh Ahmad Hamid
Manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang tidak bisa hidup sendiri atau dalam bahasa Aristoteles Zoon politicon yang berarti secara harfiah hewan atau binatang yang bermasyarakat. Atau yang lebih memanusiakan manusia seperti perkataan Adam Smith dengan istilah Homo Homini Socius.
Dari beberapa istilah-istilah di atas berarti dimana ada manusia, disitu pasti ada manusia yang lainnya. Itu adalah sebuah kodrat yang sudah digariskan oleh Allah Swt, manusia tidak bisa hidup sendiri.
- Iklan -
Karena kebersamaan inilah tentunya akan banyak yang namanya perselisihan, pertemanan, permusuahan, percintaan dan masih banyak lainnya. Dalam bidang apapun nama-nama tersebut pasti akan selalu muncul. Senang atau tidak senang kita harus berusaha akrab dengan hal-hal demikian.
Contoh, jika kita melakukan sesuatu, baik pekerjaan atau kebiasaan pasti akan muncul banyak reaksi di sekeliling kita. Baik pujian, kritikan ataupun kata-kata yang intinya merendahkan hasil buah karya kita. Kita baik, pasti ada yang membicarakan apalagi sesuatu yang buruk, pasti jauh lebih spektakuler.
Tidak ada salahnya mengomongkan atau membicarakan sesuatu milik orang lain, andai dengan tujuan yang baik atau mulia, karena memang kita dianugerahi mulut dan lidah untuk berbicara. Tetapi kalau tujuannya hanya untuk menjatuhka sebaiknya hindari karena akan memunculkan sesuatu yang nanti akan beimbas ke arah menyakiti hati seseorang.
Mungkin diantara kita ada yang masih belum akrab dengan perbedaan antara kritik dan maido. Keduanya memang hampir memiliki kesamaan, dalam hal pengucapannya tetapi dampak yang ditimbulkan akan sangat jauh berbeda. Kritik biasanya ada rasa pedas-pedas gima gitu, pedas yang bisa membuat mules tidak hanya perut tetapi semuanya bagian tubuh merasakan, apalagi kritik tersebut dilontarkan di khalayak umum. Begitu juga dengan maido, itu juga sama, sama-sama bikin mules. Hanya bedanya kalau kritik itu seperti jamu, meski tidak enak tetapi banyak manfaatnya terutama yang bisa menerima dengan hati lapang atau legowo. Kalau maido lapang atau tidak lapang tidak akan berimbas pada apapun karena maido hanya membuat suatu permasalahan tanpa memberikan solusi, beda dengan kritik yang sekaligus memberikan solusi. Kritik seperti kasih sayang tetapi dibalut dengan pukulan bukan sebaliknya pukulan yang dibaut dengan kasih sayang.
Dampak Positif dari Kritik
Seperti yang jelaskan di atas bahwa kritik akan membuat kita jauh lebih sehat jika kita bisa menerima dengan lampang dan mampu menerjemahkan kritik tersebut. Diantara manfaat kritik adalah pertama kritik mengingatkan bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Dari kritik kita bisa sadar sebagus, sebaik apapun karya, ide kita pasti ada kekurangannya. Makanya jangan pernah menganggap bahwa apa yang kita kerjakan sudah sempurna, kita selalu harus punya anggapan bahwa yang kita kerjakan masih jauh dari kesempurnaan. Dengan demikian kita akan selalu berusaha tidak cepat puas dengan apa yang kita hasilkan. Catatan lagi, tidak perlu menjadi sempurna, cukup berusaha semaksimal mungkin dan biarkan waktu yang akan membalas kerja kerasmu.
Kedua Kritik bisa membuat pikiran lebih positif. Orang memberi kritikan kepada kita, berarti orang lain masih melihat ada sesuatu yang belum pas atau masih ada kekurang pada kita. Melalui kritik kita bisa sejenak merenung tentang apa yang dikatakan oleh kawan kita (pengkritik) nah..setelah kita tahu kekeurangan kita maka kita bisa memulai atau memaksa untuk memperbaiki hal-hal negatif tadi. Contoh orang-orang sudah menegecap kita selalu bangun terlambat (kesiangan) nah kita bisa atur waktu kita pada malam hari sehingga besok pagi kita tidak terlambat untuk bangun pagi, dan buatlah orang disekelilingmu kaget degan perubahnmu.
Ketiga Kritik membuat Anda akan keluar dari zona nyaman. Banyak dari kita, yang sudah merasa di atas angin, dengan rutinitas sehari-hari yang monoton. Mungkin kita sudah bisa menikmati karena sudah menjadi kebiasaan kita. tetapi kadang ada orang yang melihat tingkah kita yang membosankan dan memberikan kritik. Secara spontan kita sadar bahwa hidup harus banyak warna, harus mencoba seuatu yang baru, karena masih banyak sesuatu yang belum kita ketahui di luar sana. Kritik datang untuk mengoyang kita keluar dari jebakan zona nyaman, kritik datang mengoyang untuk membuat diri kita mejadi lebih baik lagi.
Keempat Kritik mengajarimu rasa empati. Kala pukulan kritik datang bertubi-tubi menghajar kita, ketika itu pula kita bisa merasakan pahit dan manisnya rasa buah dari kritik tersebut. Dari situ kita bisa lebih akrab dengan namanya kritik dan tentunya kita bisa lebih dewasa dan hati-hati ketika kita akan melontarkan kritik kepada sesama.
Kelima Kritik menyadarkan pada diri bahwa kita tidak bisa menyenangkan banyak orang. Semaksiml apapun usaha kita kita, dimata orang lain, kita tidak akan pernah terlihat sempurna, terutama untuk orang-orang yang sudah ditakdirkan untuk ‘tidak suka’ dengan diri kita. Yang harus kita lakukan bekerja semaksimal mungkin jangan pernah berfikir tentang hasil apalagi ada niat ingin menyenangkan semua orang, karena itu adalah hil yang mustahal.
Keenam manfaat yang terakhir dari kritik adalah kritik mengajarkan, untuk selalu mendengar. Allah Swt. Menganugerahkan kepada kita berupa alat indera yang sempurna. Semuanya punya manfaat dan filosofi masing-masing. Allah menciptakan mulut untuk manusia hanya satu dan telinga dua. Ini berarti Allah mengajarkan kepada kita untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara. Begitu juga dengan kritik yang datangnya dari mulut, jangan kau balas kritikan yang datangnya dari mulut dengan mulutmu juga, karena nanti akan timbul perdebatan. Tetapi yang keluar dari mulut kemudian saring melalui dua telingga kemudian jalankan apa yang menurut nurasi baik.
Mungkin itu sedikit tentang manfaat kritik untuk diri kita masing-masing. Tetapi kalau maido usahakan jangan sampai keluar dari mulut kita karena maido dalam bahasa Jawa artinya merasa tidak percaya dengan pekerjaan orang lain atau hanya mencela/ meremahkan. Dari maido ini akan banyak muncul hal-ha negatif tentunya.
Dampak Negatif dari Maido
Pertama sasaran maido, mereka merasa tidak berguna lagi, orang-orang yang sering terkena maido biasanya akan menjauh dari keramian , tidak bisa bangkit, dan hanya menyalahkan diri-sendiri.
Kedua menyakiti hati orang yang diremehkan. Bagaimana rasanya jika kamu diremehkan, nah begitu juga sama, rasanya orang yang kau remehkan. Dengan maido, meremehkan berarti kita sudah merampas kebahagiaan orang lain. Padahal tidak ada bahagia di dunia ini, jika didapat dari merampas kebahagian orang. Maka jangan maido jika ingin bahagia.
Ketiga merasa tidak aman karena kamu, orang yang pernah kita paido pasti akan mencari tempat lain jika bertemu dengan kita yang pernah maido, dan sekali lagi tidak baik jika Anda menjadi penyebab ketidaknyamanan orang lain.
Dan masih banyak lagi dampak negatif yang akan timbul jika kalian selalu maido dengan orang lain seperti ,dosamu akan selalu diingat, merontokkan semua rasa percaya dirinya, tidak kalah penting lagi, orang yang pernah kamu paido tidak akan pernah lagi punya rasa percaya pada dirimu.
Kesimpulannya silakan mengkritik dengan tujuan yang bagus, tujuan untuk membangun dan yang perlu digarisbawahi bahwa tidak ada tujuan yang baik tetapi dilakukan dengan cara yang buruk, maka kritiklah bahawan Anda, rekan Anda dengan cara yang elegan. Dan hindari maido karena masih banyak cara untuk membangun semangat, percaya diri selain dengan cara kotor yaitu (maido).
-Penulis Guru SD Al Madina Unsiq Wonosobo.