Oleh Iis Narahmalia
Shalawat (dalam KBBI: selawat) nabi adalah bentuk pujian dan sanjungan yang ditunjukan kepada Nabi Muhammad SAW tujuanya meminta agar Allah SWT memuliakan Nabi Muhammad SAW. Sebagai orang yang beriman dan mencintai Nabi Muhammad, selawat sebagai penyiram hati ketika dalam kegundahan, kegelisahan maupun penyakit hati yang kerap datang dalam diri mupun jiwa kita. Dimasa pandemi ini sholawat sering kali dilantukan sebagai bentuk tolak balak dalam bermunajat kepada Allah SWT rasa keprihatinan yang semakin mencuak akan wabah Covid-19 yang terus menggrogoti suasana bumi ini.
Tidak dimungkiri jutaan umat manusia telah meninggal dunia karena wabah ini. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginstruksikan semua pengurus cabang, lembaga, badan otonom dan pesantren di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membacakan selawat Tibbil Qulub sebagai respon mewabahnya virus tersebut di berbagai wilayah, tidak terkecuali di wilayah Kabupaten Temanggung sendirin yang disampaikan sejak awal datangnya wabah corona.
Menyikapai wabah corona yang semakin menguat tersebut berbagai ikhtiar batin muapun zahir telah dilaksanakan baik yang berasal dari kebijakan pemerintah maupun diri sendiri. Pondok Peantren Al-Munawwar yang berada di wilayah Temanggung dengan jumlah satri sekitar 150 an, senantiasa berjuang secara istiqomah dalam melantukan Selawat Tibbil Qulub yang dilaksanakan setiap harinya usai salat magrib berjemaah.
- Iklan -
Pengasuh Pondok Al-Munawwar Kiai Sholachudin mengatakan bahwa selawat ini harus diistikamahakan untuk menajaga kita dari wabah yang belum tahu kapan akan berakhir. Menurut KH Muhammad bin Abdullah Faqih, dalam kitabnya Majmu’ah Maqruat Yaumiyah Wa Usbuiyah Hal 47 bahwa Selawat Tibbil Qulunb ini teruji (berfaedah) untuk menjaga kesehatan tubuh dan menjadi obat segala penyakit lahir maupun batin. Menyimpulkan dari perkatan beliau bahwa selawat tersebut memiliki banyak sekali keutaman ketika dibaca secara khusuk, ikhlas dengan berapapun jumlah nya insyaallah akan menjadi asyifa bagi hati maupun raga kita.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Temanggung sendiri yang telah berlaku sejak tanggal 1 Juli 2020 meski hal tersebut bukan hal yang asing bagi masyarakat namun tentunya meimbulkan dampak yang perlu ditanggapi secara serius tidak hanya masyarakat secara umum namun juga warga di kalangan pesantren sendiri.
Sebenarnya dalam melakukan ikhtiar secara lahit, selawat menjadi gemuruh baru sebagai ciri khas kaum nahdiyin, manusia tidak lepas dengan adanya bacaan selawat karena dalam salat pun selawat juga menjadi bacaan wajib . M Quraish Shihab dalam wawasan Al-Qur’an tentang zikir dan doa menyebutkan selawat adalah bentuk jamak (plural) dari kata salat yang lebih rendah yang artinya meminta permohonan. Selawat adalah ungkapan yang diucapakn oleh umat beragama yang tidak lain merujuk kepada Nabi Muhammad SAW agar mendapatakan rahmat beliau di yaumul qiyamah.
Sebagai seorang santri yang selalu dibekali dengan ilmu keagamaan bahwa selawat sendiri menjadi sebuah ruang yang mampu dijadikan sebagai wasilah dalam meningkatkan keimanan serta kecintaan kita kepada Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW, selawat sering kali di tampilakan dalam bentuk hadrah, rebana al banjari mapun tampilan lain yang menambah sensasi tersendiri untuk dijadiakan jembatan dalam menularkan hobi dalam vokal, keterampilan bermusik yang didesain secara islami.
Menurut Imam Al-Ghazali di dalam Kitab Ihya, sesungguhnya berlipat gandanya pahala selawat atas Nabi Muhammad SAW karena sejatinya selawat tidak hanya mengandung satu kebaikan saja namun juga banyak kebaikan. Dengan memegang pendapat Imam Al-Ghazali tersebut bahwasanya sholawat yang senantiasa dilantunkan diharapkan akan mendapat keberkahan dari Allah SWT juga Nabi Muhammad SAW.
Melihat kondisi pandemi yang menajdi mimpi buruk ini dengan mengambil tema berkah selawat corona minggat serta ikhtiar dzohir berupa penerapan protokol kesehatan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan lantunan selawat semoga mendapat keberkahan, kerahmatan, keselamatan dari Allah SWT. Karena hal yang menajadi pegangan saat pandemi seperti ini adalah senantiasa menjaga iman, imun agar aman. Allahuma amiin..
-Penulis adalah Mahasiswi PGMI INISNU Temanggung.