Semarang – Bertempat
Hotel Dafam Semarang, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan monitoring terhadap Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah pada Senin (3/5/2021). Kegiatan Monitoring Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme melalui FKPT ini bertajuk “Bersama Kita Tingkatkan Kinerja Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah” pada pengurus periode 2020-2022.
Kegiatan ini dihadiri Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Moch. Chairil Anwar, S.H bersama tim. Hadir juga Ketua FKPT Jawa Tengah Prof. Dr. Syamsul Ma’rif, jajaran Ketua Bidang dan staf.
Dalam pengantarnya, Ketua FKPT Jawa Tengah menegaskan progres kinerja mandatory dan nonmandatory yang sudah tercapai. Kegiatan mandatory pada program tahun 2021 ini dari lima bidang sudah terlaksana dua bidang yaitu Bidang Agama, Sosial, dan Budaya serta Bidang Perempuan dan Anak. Sisanya menunggu jadwal atau tanggal pelaksanaan.
Prof Syamsul juga menjelaskan kegiatan non-mandatory ada beberapa. Pertama, pengayaan teori penelitian bertajuk Varian Sumber Belajar Keagamaan Moderat Siswa Madrasah Aliyah di Era Disrupsi di Grand Wahid Hotel, Salatiga, Kamis 14 Januari 2021 yang digelar Balai Litbang Agama Semarang.
- Iklan -
Kedua, Rapat Koordinasi Kasat IntelkM Polres Jajaran Polda Jawa Tengah pada Senin 5 April 2021 di Hotel Haris Semarang.
Ketiga, Silaturahmi Kebangsaan Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Kabupaten Demak dengan FKPT Jawa Tengah pada Rabu 7 April 2021 di Pesantren Riset Al-Khawarizmi Mijen, Semarang.
Keempat, Bedah Buku “Sekolah Harmoni: Restorasi Pendidikan Moderasi Pesantren” pada Ahad 18 April 2021 di Pesantren Riset Al-Khawarizmi Mijen, Semarang dan daring.
Kelima, Webinar Nasional Kohati Cabang Salatiga dan Polres Salatiga “Analisis Gender dalam Ideologisasi Radikalisme: Garis Perempuan Jihad dan Terorisme” pada 21 April 2021
Keenam, Silaturahmi Ketua Yayasan Persadani pada 28 April 2021 di Rumah Pergerakan Meteseh Semarang.
Ketujuh, Safari Ramadan: Sinergitas Kemenag-Polrestabes Semarang “Deradikalisasi Goes to Ponpes” di Pesantren Riset Al-Khawarizmi Mijen, Semarang.
Pihaknya juga berharap semua elemen masyarakat harus sinergis dan seirama untuk menjaga kebhinekaan. “Kalau ada panduan, FKPT malah enak. Bagaimana ketika ada ada ideologi menyimpang, kita bisa memetakan. Maka kalau sudah jelas, kita dapat berperan pada kesiapsiagaan, kontra radikalisasi dan deradikalisasi,” beber guru besar kelahiran Grobogan tersebut.
Sementara itu, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Moch. Chairil Anwar, S.H., merespon banyak hal tentang laporan dan pandangan dari pengurus FKPT Jawa Tengah.
Pihaknya akan memprioritaskan pemberitaan di FKPT Center daripada BNPT karena lebih penting dan menyasar di kalangan bawah.
Dijelaskan dia pula, kegiatan di Semarang kali ini bersama FKPT Jawa Tengah adalah silaturahim, rapat monitoring dengan FKPT, dan FGD dengan berbagai tamu undangan dari berbagai kalangan tidak hanya FKPT untuk pengusulan formatur pengurus FKPT periode 2022-2024.
Merespon penjelasan FKPT Jawa Tengah, ditegaskan bahwa FKPT tidak sampai mengurus eks napiter. “FKPT lebih pada pencegahan orang yang belum kena atau terpapar terorisme. Bukan kepada eks narapidana terorisme. Sedangkan eks napiter, keluarganya, anak-anaknya, itu adalah tugas Direktorat Deradikalisme,” jelas dia.
BNPT memiliki banyak direktorat yang memiliki tupoksi masing-masing dan tentu bukan wilayah atau wewenang FKPT di daerah. (Hi).