PELADANG SURGA
Dia lupa pulang
berhari-hari di ladang
yang gersang
mengembuskan angin yang sungsang
Dia membuka wajah
merah tanah
biji-biji yang basah
riwayat pohon-pohon merambat dan berkisah
Musim bagai peraduan yang gelap
meraba dan lelap
mimpi menghampir dekap
buah-buah yang kilap
Sejak itu, dia membawa bahagia
daging apel dan irisan surga
- Iklan -
Indramayu, 2020
AMNESIA
Yang mudah untuk hilang adalah amnesia
kata-kata berjatuhan
menghindar dari dunia dan kenyataan
Tak pernah lagi mengingat
luka sembunyi
di balik tampang bukit yang hitam memar
dari wajahmu yang dingin
membeku seperti serbuk semen
Siapakah yang melupakan?
tak ada igau juga racau
tidur mendengkur
tangan memeluk buntalan mimpi
dan kapas melayang
Sebaiknya di suatu hari nanti
kita bisa saling menerima
tanpa berpura-pura untuk lupa
Indramayu, 2020
SENAR GITAR
Dan kita pun menegang, seperti senar gitar
diputar liar
akhirnya putus dan pupus
Di sela riuh itu, keheningan tiba
pintu pun tertutup
hari itu percakapan menjadi mahal
tak bisa melunasi tirai asap
yang menebal
mengabur dalam unsur dan mundur
Dunia tak lepas dari kita sendiri, dalam anggapan
luas dan sempit
sambil mengintip celah cahaya dari sela jari
Indramayu, 2020
TIDAK ADA IKAN DI LAUT
Ketika menguras samudra biru
tidak ada ikan di laut
semua berenang ke matamu
pulang ke palung yang paling tenang
Indramayu, 2020
SECANGKIR BLUES
Tak ada angin malam ini
kecuali bisikmu
berembus ke cangkir blues
Aku meneguk wangi yang kemudian hilang
bunga meratap
dalam nyanyi sunyi
orang-orang yang sendiri
Kita diam-diam memainkan jari
ada kekakuan
beku yang tak terhitung waktu
tak ada suara, sebisu batu
Denting sendok tak juga mampu kembalikan hangat
hanya mengaduk-aduk
kau dan aku tandas ke ampas, hilang gula
Indramayu, 2020
PEMUISI
Faris Al Faisal lahir dan berdikari d(ar)i Indramayu, Jawa Barat, Indonesia. Bergiat di Komite Sastra, Dewan Kesenian Indramayu (DKI) dan Lembaga Kebudayaan Indramayu (LKI). Namanya masuk buku “Apa dan Siapa Penyair Indonesia” Yayasan Hari Puisi. Pada “World Poetry Day March 21” menuntaskan 1 Jam Baca Puisi Dunia di Gedung Kesenian Mama Soegra Dewan Kesenian Indramayu (2021). Puisinya mendapat Hadiah Penghargaan dalam Sayembara Menulis Puisi Islam ASEAN Sempena Mahrajan Persuratan dan Kesenian Islam Nusantara ke-9 Tahun 2020 di Membakut, Sabah, Malaysia, Juara 1 Lomba Cipta Puisi Anugerah RD. Dewi Sartika dan mendapat Piala bergilir Anugerah RD. Dewi Sartika, Bandung (2019), mendapatkan juga Anugerah “Puisi Umum Terbaik” Disparbud DKI 2019 dalam Perayaan 7 Tahun Hari Puisi Indonesia Yayasan Hari Puisi, dan pernah Juara 1 Lomba Cipta Puisi Kategori Umum Tingkat Asia Tenggara Pekan Bahasa dan Sastra 2018 Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tersiar pula puisi-puisinya di surat kabar Indonesia dan Malaysia. Buku puisi keduanya “Dari Lubuk Cimanuk ke Muara Kerinduan ke Laut Impian” penerbit Rumah Pustaka (2018). Email ffarisalffaisal@gmail.com, Facebook www.facebook.com/faris.alfaisal.3, Twitter @lfaisal_faris, IG @ffarisalffaisal,