Judul: Media Permainan Ular Tangga dalam Pembelajaran Matematika Dan Keaksaraan Anak Usia Dini
Penulis: Nur Chayati, Prof. Dr. Sugiyo, M.Si., Dr. Sri Sulistyorini, M.Pd.
ISBN: 978-623-6769-70-6
Cetakan: I, April 2021
Tebal: 15,5 x 23 cm, vii + 47 Halaman
Diterbitkan: CV. Pilar Nusantara
Peresensi: Hamidulloh Ibda
Stigma matematika sejak dulu dikenal susah. Apalagi, matematika diajarkan pada anak usia dini. Tentu kita yang tidak “dekat” dengam matematika tak habis pikir. Betapa susahnya mengajarkan matematika pada mereka yang masih menikmati masa kanak-kanak. Namun dalam buku hasil penelitian ini, Nur Chayati, Prof. Dr. Sugiyo, M.Si., Dr. Sri Sulistyorini, M.Pd berusaha menawarkan konsep dan praktik baik menarik soal matematika agar mudah dipahami anak usia dini.
Secara konseptual anak usia dini merupakan masa yang yang tepat untuk melakukan pendidikan. Pada masa ini, anak sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa. Anak belum memiliki pengaruh negatif yang banyak dari luar atau lingkungannya.
Dengan kata lain, orangtua maupun pendidik akan lebih mudah mengarahkan anak menjadi lebih baik. Pembelajaran untuk anak usia dini harus selalu berorientasi pada kegiatan bermain sebagaimana yang terdapat pada prinsip pembelajaran anak usia dini yaitu belajar melalui bermain, dengan begitu anak tidak merasa bosan saat proses pembelajaran. Dalam penyelenggaraan pendidikan, matematika dan keaksaraan awal merupakan salah satu dari isi pendidikan (hlm v).
- Iklan -
Matematika adalah bahasa simbol atau sebuah bahasa universal yang bisa dipahami tanpa makna ganda sehingga menghilangkan sifat kabur, majemuk dan emosional (hlm. 2). Namun tidak serta merta matematika yang begitu rumit diajarkan pada anak usia dini karena materinya tentu disesuaikan. Salah hal yang memudahkan untuk pembelajaran itu adalah penggunaan media pembelajaran. Pertanyaannya, media pembelajaran yang seperti apa dan bagaimana?
Penggunaan media di dalam proses belajar mengajar bukan bermaksud mengganti cara mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi dan membantu pendidik dalam penyampaian materi atau informasi pelajaran, dengan menggunakan media diharapkan terjadi interaksi antara pendidik dengan peserta didik secara maksimal dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan (hlm 14). Ya, media pembelajaran khususnya yang menarik dan dapat dijadikan alat permainan bagi anak-anak tentu menyenangkan.
Pada dasarnya media berguna untuk memudahkan anak belajar memahami sesuatu yang mungkin sulit atau menyederhanakan sesuatu yang kompleks (hlm 15). Di sini dapat disebut bahwa media pembelajaran dapat menyederhanakan sesuatu atau tepatnya adalah materi yang rumit dan susah. Begitu pula dengan materi matematika.
Salah satu media yang dapat dijadikan permainan sekaligus untuk belajar matematika yang sudah dituangkan dalam buku berukuran B5 ini adalah media permainan ular tangga. Media ini dapat menjadi alternatif untuk belajar matematika yang masih terstigma susah.
Pada intinya ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan beberapa kotak digambar sejumlah tangga atau ular yang menghubungkannya dengan kotak lain. Tidak ada papan permainan standar dalam ular tangga, setiap orang dapat menciptakan papan mereka sendiri dengan jumlah kotak ular dan tangga yang berlainan. Penggunaan permainan ular tangga sebagai media pembelajaran dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mengembangkan kemampuan mengenal konsep bilangan (hlm 17). Lalu bagaimana proses penerapan media ular tangga tersebut?
Proses penggunaan media ular tangga yang penulis gunakan saat penelitian yaitu ular tangga yang telah di modifikasi, pada saat penelitian penulis menyediakan dadu dan media ular tangga yang terbuat dari MMT yang dimodifikasi dengan gambar dan petunjuk tugas. Anak-anak diminta melempar satu dadu sesuai petunjuk guru. Kemudian bidak berjalan sesuai angka yang nampak pada bagian atas dadu. Sementara bidak menghitung angka tersebut dan membacakan perintah tugas yang terdapat pada posisi bidak dengan bantuan guru (hlm 18).
Anak-anak yang tidak bermain bertugas untuk menyelesaikan perintah tugas yang telah dibacakan tersebut. Permainan ini dilakukan secara berulang-ulang sesuai prosedur dalam penelitian eksperimen. Ada yang perlu bertugas menjadi fasilitator dan mengarahkan anak-anak mengenai tata cara penggunaan media ular tangga di kelompok eksperimen.
Kebaharuan media ini dengan media yang lain bahwa media ular tangga ini bersifat makro. Artinya bahwa media tersebut dimainkan secara bersama dan menggunakan alat main berupa media yang berukuran sesungguhnya. Terdapat akifitas fisik dalam memainkan media ulartangga tersebut. Di dalam setiap petak media ulartangga tersebut terdapat tulisan yang mengembangkan aspek kemampuan matematika dan keaksaraan. Didesain dengan warna yang menarik dan terdapat huruf abjad dan bentuk geometri. Di beberapa kotak tertentu terdapat gambar ular beserta tangga (hlm 19). Dari eksperimen dan riset yang dilakukan penulis, di dalam buku tertulis sejumlah temuan atas implementasi media ular tangga tersebut.
Tingkat kemampuan matematika dan keaksaraan pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar kelompok kontrol. Kelompok eksperimen media ulartangga efektif dalam mengembangkan kemampuan mengenal matematika bagi anak usia dini dibanding kelompok kontrol yang menggunakan model konvensional. Berdasarkan hasil respons yang diberikan anak-anak, dapat diketahui bahwa anak-anak lebih banyak memberikan respons positif, respons tersebut ditunjukkan melalui kriteria senang dalam berkegiatan, kemenarikan media, kemudahan kegiatan, kebersamaan kegiatan, dan kemauan dalam bermain (hlm 40).
Guru dapat menggunakan media ular tangga dalam pembelajaran matematika dan keaksaraan anak usia dini. Melalui permainan ini guru dapat membuat proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan bermakna serta menjamin partisipasi penuh dari anak dalam kegiatan pembelajaran. Maka sudah seharunya guru dapat menjadikan media ular tangga sebagai alternatif media pembelajaran matematika anak usia dini. Buku ini menjelaskan dengan fasih soal tersebut.
Bagi peresensi, buku ini memang mengarah kepada praktik baik sehingga sudah terbukti hasilnya. Meski demikian, buku ini tergolong tipis dan hal itu dikarenakan hasil riset yang lebih mengarah kepada hasil bukan pada konsep atau teori-teori yang bertele-tele.
-Peresensi adalah dosen dan Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan STAINU Temanggung.
assalamualaikum ka, buku nya bisa di beli ga ya kak? soal nya aku butuh banget buat tesis
bisa beli dimana ya kalau boleh tau
Apa berminat?