Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah kembali melaksanakan pelatihan dan pendidikan (Diklat) Ke-NU-an. Ini ketiga kalinya LP. Ma’arif menggelar Diklat. Pada kesempatan ini, acara dilaksanakan di SMK Ma’arif Tunjungan Kab. Blora pada Sabtu (13/03).
Di dalam acara tersebut dihadiri oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Blora Muhammad Fattah, Ketua LP. Ma’arif NU PCNU Kab. Blora Kiai Masngut, dan Ketua LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah R. Andi Irawan beserta para pengurus harian dan para narasumber Diklat Ke-NU-an.
Sambutan pertama dalam acara yang dimulai pada pukul 08.35 ini disampaikan oleh Masngut, beliau mengingatkan bahwa Ke-NU-an ini pelajaran khusus, jangan diisi hanya dengan ritual-ritual belaka. Karena ke depan banyak tantangan yang harus dihadapi.
Di waktu yang berbeda, dalam sambutannya Fattah menyampaikan pesan dari kiai H Ali Maksum menantu Mbah Munawir Krapyak. Ada lima prinsip dalam menjadi warga Nahdlatul Ulama (NU). Pertama, Warga Nahdliyyin mesti mempelajari apa dan bagaimana NU. Kedua, yaitu setelah mempelajari juga dianjurkan untuk diamalkan dan diajarkan.
- Iklan -
Ketiga, berjihad sesuai dengan ruh NU yang tercermin dalam Rahmatal lil alamin, Keempat, ketika kita berjuang harus sabar dengan kemasan NU, Kelima, setelah semuanya dilakukan kita harus memiliki keyakinan terhadap perjuangan NU.
Ketua LP. Ma’arif NU PWNU Jateng R. Andi Irawan dalam sambutan dan pembukaan acara menyampaikan bahwa salah satu fokus LP Ma’arif NU PWNU Jateng pada periode ini adalah meningkatkan layanan mutu salah satunya Diklat.
“Diklat Ke-NU-an ini juga bagian dari peningkatan mutu pendidikan di Ma’arif. Selain itu, alasan diadakan Diklat adalah karena kami ingin menjaga ideologi agar pemahaman tentang Aswaja tidak keluar dari tujuan didirikannya NU” tutur ketua LP. Ma’arif NU PWNU Jateng.
Di akhir sambutannya beliau berharap setelah Diklat ini selesai, harapannya mata pelajaran Ke-NU-an di madrasah atau sekolah di bawah Ma’arif dapat tersampaikan dengan baik dan benar. [Aklis]