KH. Abdul Hakim Mahfudz atau yang akrab dipanggil Gus Kikin Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang beserta Bupati Temanggung HM. Al Khadziq meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Musthofa Cabang Tebuireng ke-16 di Kandangan Temanggung, pada Ahad (14/3).
Selain peletakan batu pertama, juga dilaksanakan penanda tanganan MoU Kerjasama antara Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dengan Yayasan Darul Musthofa Temanggung selaku pengelola Pesantren yang berlokasi di Dusun Wadas Wetan Desa Wadas Kecamatan Kandangan Temanggung tersebut.
Dalam sambutannya sebelum meletakkan batu pertama, Gus Kikin mengatakan bahwa pendirian cabang-cabang Pondok Pesantren Tebuireng di berbagai daerah ini merupakan inisiatif dari pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng sebelumnya yaitu almarhum KH. Shalahuddin Wahid atau yang akrab dipanggil dengan Gus Sholah.
“Termasuk yang di Temanggung ini sebenarnya sudah digagas lebih dari setahun yang lalu, tetapi baru terlaksana saat ini karena terhadap pandemi covid 19”, ungkap Gus Kikin.
Dalam bagian sambutannya yang lain Gus Kikin juga mengungkapkan, bahwa dibukanya cabang Pesantren Tebuireng di berbagai daerah juga di dilatarbelakangi oleh tingginya animo masyarakat untuk mengirimkan putra-putrinya ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
“Sehingga bagi calon santri yang tidak bisa tertampung, mereka bisa belajar di pesantren-pesantren cabang, ” ujar Gus Kikin.
- Iklan -
Bupati Temanggung dalam sambutannya menyatakan keoptimisannya bahwa Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Musthofa ini akan berkembang dengan pesat karena secara genealogis pesantren ini secara langsung mewarisi semangat dan keilmuan KH Hasyim Asy’ari selaku pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang juga Tokoh pendiri Nahdlatul Ulama.
“Apalagi pengasuh dan pengelolanya adalah para Alumni Tebuireng yang memiliki kompetensi yang tinggi” Kata Bupati Khadziq.
KH Agus Ahmad Yani selaku pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al Musthofa menyampaikan bahwa, para santri di pondok pesantren tersebut nantinya akan terfokus mempelajari dan menghafal Al Qur’an di samping pengetahuan agama yang lain.
“Tetapi bagi mereka yang juga ingin mengenyam pendidikan formal, diberikan kesempatan untuk belajar di sekolah formal yang ada di sekitar pesantren, ” ujar Kiai Agus.
Ahmad Zaqi Mubarok selaku ketua yayasan mengatakan bahwa pondok pesantren ini nantinya akan menempati lahan yang telah tersedia yaitu sekitar satu hektar.
“Saat ini kita telah membangun aula untuk para santri kemudian masjid dan akan dilanjutkan balai latihan kerja, untuk itu kita sangat mengharapkan sekali dukungan baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Acara peletakan batu pertama tersebut juga dihadiri oleh Forkopimda Temanggung, para tokoh masyarakat, para alumni Pondok Pesantren Tebuireng dan tamu undangan yang lain dengan menerapkan protokol kesehatan.