Oleh Ganda Pekasih
Seseorang di dunia ini pasti tidak akan terlepas dari perbuaatan dosa, dosa kemaksiatan yang diperbuatnya hingga dosa-dosa itu tanpa dia sadari telah memenjarakan dirinya, maka ia layaknya seperti tawanan musuh dalam peperangan, ia akan dibelenggu kemudian ditebas lehernya, maka siapa pun ia, membutuhkan sesuatu yang bisa membebaskan dirinya dari tawanan dosa-dosa tersebut.
Sedekah adalah salah satu sarana penghapus dosa, ia diibaratkan laksana air yang bisa memadamkan api. Rasulullah saw. bersabda: “Sedekah dapat melenyapkan kesalahan sebagaimana air melenyapkan api.” (HR Tirmidzi).
Sedekah adalah tanda, atau bukti nyata, yang menunjukkan kebenaran ibadah kepada Allah Swt. yang mesti diyakini seorang muslim menuju kesempurnaan imannya. Sebaliknya, menolak untuk bersedekah termasuk kategori orang orang munafik dan mereka dimasukkan ke dalam kelompok golongan pendusta agama yang rugi.
- Iklan -
Menurut Ar Roqhib al-Isfahani, sedekah adalah harta yang dikeluarkan manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah, seperti zakat. Bedanya sedekah untuk katagori sunah, sedang zakat untuk yang wajib.
“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka….” (Q.S. At-Taubah (8): 103).
Kalimat membersihkan mereka bermakna membersihkan dari dosa-dosa dari kebakhilan jiwa, kalimat mensucikan mereka, mengisyaratkan pemberian keutamaan dan kebaikan, menghilangkan keburukan dan meningkatkan derajat diri kita.
Rasulullah adalah manusia yang terbaik dalam hal bersedekah atas apa yang dimilikinya, tangan kanannya laksana angin yang berhembus, tidak ada seseorang yang meminta kepadanya melainkan beliau pasti memberinya, baik sedikit atau pun banyak. Beliau tak takut miskin. Bersedekah adalah perbuatan yang paling beliau cintai, diikuti para sahabat, mereka mencontoh dengan berlomba-lomba menjadi orang orang yang paling pemurah bersama Rasulullah saw.
Umar berkata: “Sesungguhnya di akhirat kelak, amalan saling membanggakan diri: maka sedekah berkata, aku yang paling utama dari kalian (amalan-amalan lain).”
Abdul Azis berkata: ”Salat mengantarkanmu menuju tengah perjalanan, puasa mengantarkanmu pada pintu kerajaan surga, dan sedekah memasukkanmu ke dalamnya.”
“Setiap hari ada dua malaikat yang diturunkan mendampingi manusia, satu malaikat berdoa, “Ya Allah berilah ganti bagi orang yang menafkahkan hartanya.” Sedangkan malaikat yang lain berkata, “Ya Allah berilah kerusakan bagi orang yang menahan-ahan hartanya.” (H.R. Bukhari – Muslim).
Abu Hatim berkata: “Bakhil adalah pohon di neraka yang dahannya ada di dunia, siapa yang bergantung pada dahan-dahannya, ia akan mendorongnya ke neraka. Orang-orang yang bersedekah adalah pohon-pohon di surga yang dahan-dahannya ada di dunia, maka ia akan mendorongnya ke surga, dan surga tak lain adalah salah satu tempat atau rumah orang-orang beriman yang telah bersih dari dosa-dosanya lewat sarana yang disediakan bagi mereka untuk mensucikan diri.” (*)
*Ganda Pekasih pernah jadi editor fiksi Majalah Anita Cemerlang, pernah jadi anggota PWI Jaya hingga anggota muda. Buku cerpennya Bidadari-bidadari Bumi dan Maha Suci Cinta-mu. Saat ini berdomisili di Bogor.