LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah menggelar pendampingan kepada madrasah-madrasah di tingkat MTs dan MA di bawah naungan LP. Ma’arif PWNU Jawa Tengah yang ditetapkan sebagai penyelenggara Madrasah Riset tahun dari 2020 oleh Dirjend Pendidikan Islam Nomor 6757 tahun 2020.
Dalam acara yang digelar pada (02/02) ini, LP. Ma’arif mendatangkan beberapa narasumber diantaranya hadir Imam Bukhori dari Direktorat KSKK Dirjen Pendis Kemenag RI, Amiroh Ambarwati dari Dewan Pakar LP. Ma’arif NU PWNU Jateng dan BDK Semarang. Selain itu juga mengundang madrasah pelaku riset dari MTs Tarbiyatul Banin yang diwakili oleh Yusuf Hasyim dan MA Riyadlotut Thalabah Sedan yang diwakili oleh Khusna Mardhiyah.
Pada acara yang digelar pada pukul 13.00 WIB ini, R. Andi Irawan selaku ketua LP. Ma’arif NU PWNU Jateng dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa riset bisa dimulai bukan hanya di perguruan tinggi saja, tetapi bisa dimulai sejak dari sekolah dasar. Selain itu, riset juga mendorong pengembangan ilmu pengetahuan serta dengan riset dapat memajukan madrasah. Semoga kesempatan ini dapat dimanfaat sebaik mungkin oleh madrasah. Sehingga madrasah bisa melahirkan generasi yang produktif.
Mengawali sebagai pemapar pertama, Khusna Mardhiyah menagatakan bahwa kita perlu membentuk budaya literasi. Bukan hanya literasi soal membaca tapi juga literasi dalam menulis sebagai penunjang utama riset. Jangan berpikir nanti bagaimana. Jalan dulu saja. Di lain kesempatan, Yusuf Hasyim menambahkan bahwa perlu adanya pembentukan sistem agar ketika sudah berjalan risetnya, madarsah tetap bisa menjalankan budaya riset dengan baik.
Saat diskusi berlangsumg, Imam buchori mengatakan ini adalah peluang sebagai peningkatan mutu madrasah. Nantinya diharapkan lahir peneliti muda handal dari Madarsah. Nampaknya inilah yang dibutuhkan oleh negara kita saat ini, berbasis penelitian dan berbasis data.
- Iklan -
Dalam diskusi yang berjalan tiga jam ini, Amiroh menyampaikan bahwa adanya penyelenggara madrasah riset ini, saya memahaminya itu karena perlu dibangun riset sejak dini, dari madrasah. Membuat riset harus dimuali dengan suatu permasalahan. Ia juga menyampaikan, harapannya riset yang dibuat nantinya sesuai dengan ciri khas ma’arif.
Di akhir acara ini, Fikri selaku moderator acara menyampaikan bahwa LP. Maarif NU Jateng kedepan akan terus mendampingi madrasah-madrasah yang mendapat amanah sebagai penyelenggara riset. [ak]