Upaya menyamakan gerak langkah dalam pengelolaan layanan pendidikan, Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Ajibarang, Banyumas menggelar pertemuan antar pimpinan lembaga pada Rapat Koordinasi Kepala Sekolah/Madrasah di Indoor SMP Ma’arif NU 1 Ajibarang, Selasa (9/2/2021).
Ketua MWC NU Kecamatan Ajibarang, Zainudin, S.Pd., M.Si menyampaikan, komponen satuan pendidikan Ma’arif perlu menyamakan persepsi dalam bersinergi memajukan layanan pendidikan. Sinergi itu diwujudkan melalui kesepahaman dalam mendampingi peserta didik meneruskan sekolah/madrasah di Ma’arif pada jenjang yang lebih tinggi.
“Perlu kerjasama dan sinergi antar satuan pendidikan Ma’arif di Kecamatan Ajibarang. Secara kelembagaan, kemitraan dan kolaborasi jejaring antar sekolah/madrasah harus dikuatkan,” tegas Zainudin yang juga Kepala SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang tersebut.
Menurutnya, seluruh satuan pendidikan agar melakukan evaluasi diri terkait capaian kualitas dan kuantitas peserta didik, terutama selama masa pandemi. Sisi kelemahan dari hasil evaluasi internal agar ditindaklanjuti sebagai pijakan di masa mendatang.
- Iklan -
“Jadikan temuan kelemahan itu sebagai peluang untuk titik tolak melakukan perubahan. Hasil temuan dijadikan alternatif terobosan baru untuk dikembangkan sebagai nilai daya saing sekolah/madrasah,” pesannya.
Ketua Pengurus Cabang LP Ma’arif NU Kabupaten Banyumas, Prof. Dr. Fauzi, M.Ag menyampaikan, sekolah/madrasah perlu mencari terobosan baru dalam kegiatan belajar mengajar jarak jauh.
Pola pembelajaran daring, menurut Fauzi harus dioptimalkan melalui kerjasama dengan orang tua siswa dirumah, termasuk penggunaan media belajar yang efektif dan efisien.
“Pendidik perlu mengamati perubahan sosial di masyarakat akibat situasi pandemi. Menggali terobosan yang mampu menjawab tantangan pembelajaran daring saat ini,” jelasnya.
Secara kelembagaan, lanjut Fauzi sekolah/madrasah harus segera menerapkan “change of management” yaitu perubahan manajemen tata kelola lembaga. Mengingat, di masa pandemi terdapat kendala teknis pembelajaran dilapangan.
“Terobosan baru dalam pembelajaran daring sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kolaborasi antar lembaga. Melalui kolaborasi ini, kita bersinergi menyamakan persepsi untuk berjejaring antar satuan pendidikan mulai dari RA, TK, MI, SMP, MTs sampai pada jenjang SMA dan SMK,” pungkasnya.
(Musmuallim)