Oleh Pika Piqhaniah
Baru-baru ini tengah ramai pemberitaan mengenai seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri yang terdiri dari dua jalur yaitu SNMPTN dan SBMPTN. Dalam proses kedua jalur masuk tersebut, para calon mahasiswa diwajibkan untuk membuat akun LTMPT di laman www.ltmpt.ac.id sampai waktu yang telah ditentukan.
Pada tahun 2021 kali ini, para siswa yang akan menjadi calon mahasiswa baru di Indonesia mendapatkan beberapa kesulitan karena masa pandemi yang belum juga berakhir. Mereka harus mempersiapkan diri secara mandiri di rumah, dengan bimbingan dari guru seadanya secara online.
- Iklan -
Tepat pada tanggal 4 Januari 2021 kemarin, pihak LTMPT telah membuka registrasi untuk persiapan menjelang proses seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri yaitu SNMPTN. SNMPTN(Seleksi Nilai Masuk Perguruan Tinggi Negeri) adalah seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri yang mengandalkan prestasi akademik maupun non akademik yang bisa dibuktikan dengan nilai raport yang meningkat pada tiap semesternya dan juga bisa ditambahkan dengan portofolio khusus seperti sertifikat prestasi. Seleksi pada jalur ini, akan dilaksanakan secara serentak pada tanggal 15-24 Februari tahun 2021 mendatang.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pendaftaran di jalur SNMPTN, juga untuk menentukan peluang lolos melalui jalur seleksi ini.
Yang pertama adalah akreditasi sekolah. Setiap sekolah di Indonesia pasti memiliki aktreditasi yang menunjukan kualitas dari sekolah tersebut. Selain itu, akreditasi sekolah juga digunakan untuk menentukan kuota siswa yang diperbolehkan mendaftar pada jalur SNMPTN.
Kedua, nilai raport yang meningkat. Dalam proses pendaftaran SNMPTN, setiap siswa akan diseleksi oleh pihak sekolah melalui nilai raport nya. Siswa yang berhak mengikuti SNMPTN ini adalah siswa yang nilai raport nya bagus atau memiliki peningkatan. Jika ada nilai-nilai yang menurun, maka akan ada pertimbangan lagi dari pihak sekolah.
Ketiga, prestasi akademik maupun non akademik yang dicapai semasa duduk di bangku SMA. Prestasi-prestasi tersebut harus dibuktikan dalam bentuk sertifikat dengan tujuan untuk menambah nilai plus dalam penilaian yang akan dipertimbangkan oleh pihak universitas yang akan kita pilih.
Terakhir, ada jumlah dan prestasi alumni yang telah diterima di Universitas tersebut. Ada banyak kasus, di mana para alumni tersebut tidak mengambil studi yang mereka dapatkan melalui jalur SNMPTN. Hal tersebut akan berpengaruh pada calon mahasiswa pendaftar SNMPTN tahun selanjutnya, karena pihak universitas akan memberikan pertimbangan lebih terhadap siswa yang berasal dari sekolah yang sama.
Berkaitan dengan faktor terakhir yang menentukan peluang seorang siswa tingkat akhir yang akan mendaftar SNMPTN 2021 ini, ada sebuah kasus yang baru terkuak dan menjadi perbincangan hangat di kalangan pelajar. Ada sebuah kasus di mana hal tersebut sangat berpengaruh terhadap peluang masuk untuk lolos di jalur SNMPTN untuk siswa tahun selanjutnya.
Dikabarkan seorang siswa lulusan tahun 2020 lalu, membajak akun LTMPT temannya yang ingin mendaftar di universitas yang sama dengan jurusan yang juga sama dengan dirinya pada jalur SNMPTN. Yang membedakannya adalah nilai raport temannya tersebut, lebih bagus dibandingkan dengan dirinya. Ia memulai aksi bajakannya itu, ketika temannya sedang melaksanakan salat dzuhur dan meninggalkan ponselnya di dalam laci.
Dalam pengakuannya, siswa tersebut mengambil ponsel temannya yang ternyata sedang membuka laman LTMPT dengan akun temannya tersebut. Karena rasa takut akan kalah yang sangat tinggi, ia membajak akun temannya tersebut dengan meng-klik dan memilihkan universitas secara asal-asalan dan dengan jurusan yang mudah dimasuki dengan tujuan agar si temannya tersebut dapat lolos melalui jalur SNMPTN tanpa mengancam posisi dirinya.
Alhasil, temannya tersebut lolos SNMPTN di universitas dan jurusan hasil bajakan tersebut. Karena merasa sedih dan tidak sesuai dengan minatnya, siswa yang akunnya dibajak tersebut tidak mengambil studi yang didapatkannya. Ia memilih untuk kembali bersaing melalui jalur SBMPTN. Namun sayang, pada tahun 2020 kemarin pihak LTMPT menyatakan bahwa siswa yang telah lolos di jalur SNMPTN tidak bisa lagi mendaftar di jalur SBMPTN. Dan akhirnya, siswa tersebut tidak bisa melanjutkan pendidikannya karena sudah kehilangan kesempatan masuk Perguruan Tinggi Negeri dan keterbatasan ekonomi sehingga tidak bisa kuliah melalui jalur mandiri ataupun masuk Perguruan Tinggi Swasta.
Sedangkan, siswa yang merupakan pelaku pembajakan tersebut dapat melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur SBMPTN. Meskipun begitu, ia mengaku bahwa ia sama sekali tidak menyesali perbuatannya tersebut kepada temannya yang malang itu. Justru, ia mengatakan bahwa ia melakukan itu demi kebaikan masa depannya. Alih-alih hanya untuk menyingkirkan saingan dalam kompetisi hidup. Meskipun harus teman terbaiknya yang menjadi korban.
Dari kasus ini, banyak sekali hal yang harus kita pahami. Selain tentang keharusan untuk berhati-hati dalam menjaga privasi akun, kita juga harus bisa menempatkan diri dalam hal yang positif. Jangan sampai kita menjatuhkan orang lain untuk keberhasilan kita sendiri.
Jadi untuk para calon mahasiswa baru yang akan bersaing di jalur SNMPTN 2021, bersainglah dengan cara yang sehat. Jangan mengambil kesempatan yang buruk yang akan merugikan orang lain. Karena apapun hal yang kalian dapatkan melalui jalan yang curang tidak akan mendapatkan hasil yang berkah, justru mungkin hal tersebut akan menjadi pedang untuk kalian sendiri di kemudian hari.
Selain itu, berhati-hatilah dalam menjaga privasi akun LTMPT kalian. Jangan sampai akun kalian diketahui oleh orang lain yang berpotensi untuk menjatuhkan kalian. Pastikan bahwa yang mengisi pilihan universitas dan jurusan pada akun kalian di jalur SNMPTN adalah diri kalian sendiri, bukan orang lain.
-Penulis Lahir di Lebak, 18 Februari 2003, kini Berdomisili di Rangkasbitung, Lebak-Banten.