Tegal, Maarifnujateng.or.id – Permasalahan ekonomi di dalam organisasi bukan menjadi rahasia umum lagi. Tak terkecuali yang dirasakan oleh Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Desa Pasangan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. Setiap kali merencanakan kegiatan seringkali terkendala oleh persoalan ekonomi. Tetapi hal tersebut tidak boleh menghalangi semangat berjuang dalam berorganisasi. Justru menjadi tantangan untuk dicarikan solusi bersama agar kendala ekonomi tidak lagi menghalangi keberlangsungan organisasi.
Langkah yang ditempuh Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Ranting Pasangan terbilang kreatif. Usaha kreatif dengan branding “Pass Project'” ini menjadi terobosan yang sangat melinial. Terlebih masih jarang IPNU IPPNU lain yang mengadakan program kewirausahaan. Usaha yang berfokus di bidang jasa penyewaan dekorasi lamaran ini dinilai sangat kekinian. Pasalnya, kebutuhan dekorasi lamaran belakangan ini sedang naik daun di kalangan muda-mudi. Usaha tersebut juga sangat sesuai dengan karakteristik anggota yang notabenya berisikan pemuda.
“Tagline ‘Menuju Organisasi Mandiri’ ini memang sudah kami gaungkan beberapa bulan yang lalu. Kami ingin anggota IPNU IPPNU punya mindset yang berbeda. Dulu mungkin kita mencari dana dengan cara mengajukan proposal ke donatur, alumni dan masyarakat sekitar. Itu bagus, tapi kurang efektif dan masih terbilang jadul sekali,” Menurut Ketua IPNU Ranting Pasangan M. Affan Afghani.
“Kami punya anggota yang potensinya sangat bervariasi. Kita mencoba memetakan potensi-potensi yang ada agar ide dan gagasan mereka tersalurkan dengan baik. Setelah berdiskusi panjang akhirnya kita memilih usaha kreatif jasa dekorasi lamaran ini. Kita melihat SDM dan kapasitas anggota cukup mumpuni,” Affan menambahi.
- Iklan -
Dijelaskan, sebelum adanya usaha ini sudah pernah membuat usaha inovasi sabun cuci piring ramah lingkungan dari limbah kulit jeruk peras yang diberi label ‘NUClear’. Waktu itu, banyak sekali dukungan baik dari Pimpinan Ranting NU maupun tokoh masyarakat. Banyak yang membeli produk tersebut. Tetapi usahanya tidak bertahan lama. Karena modal sangat terbatas dan SDM kurang memadai.
“Hal tersebut lantas tidak membuat kami menyerah. Semangat dan komitmen untuk mewujudkan organisasi mandiri sudah menjadi tekad bersama. Alhasil waktu itu kita evaluasi usaha pembuatan sabun cuci piring. Hasilnya memang kita perlu mengganti usaha lain yang tidak membutuhkan banyak modal dan menguras banyak waktu karena melihat SDM yang ada,” pungkas Affan.
Salah satu kader IPNU Ranting Pasangan sekaligus penggagas ide usaha kretaif ini, Iyung menambahkan usaha ini dari, oleh dan untuk anggota. “Usaha ini bermodalkan uang kas anggota. Semua kegiatan usaha dikelola oleh anggota. Mulai dari penyediaan bahan untuk dekorasi misalnya kursi, stand dekorasi, lampu bahkan sampai media promosi dibuat sendiri. Begitupula model, kostum, fotografer, dll. Semua dkerjakan secara mandiri. Nantinya keuntungan usaha ini untuk kegiatan anggota,” katanya.
Dipaparkan, pengurus optimis usaha ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat diterima masyarakat luas. Harapannya program kewirausahaan ini dapat dicontoh oleh pengurus IPNU IPPNU lain. “Saya harap kegiatan wirausaha semacam ini dapat dicontoh oleh Pimpinan Ranting lain, PAC, PC, PW bahkan sampai di IPNU IPPNU Pusat. Kita sekelas organisasi ranting dengan segala keterbatasan pun bisa apalagi yang lebih tinggi di atas kita, ttentu dari SDM lebih bervariasi dan mumpuni.”
Menurutnya, kegiatan inovatif semacam ini sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi anggotanya. Bahkan anggota lebih tertarik dan antusias. Ia juga meminta doa dan dukungan untuk kebermanfaatan program ini. “Mohon doa dan dukungan agar kita senantiasa membuat program-program yang inovatif dan bermanfaat bagi anggota pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya,” Pungkasnya. (Adm/Imam Bukhori).