Terlalu Dekat
aku tak dapat menuliskan kotamu
aku tak mampu bicara soal waktu
tiada angin atau awan bergelayut
tiada laut dan hutan, tiada tuhan
tiada siapa pun kukenal selain diriku
aku terlalu dekat pada kematian
- Iklan -
2019
Puisiku
puisiku adalah tegangan
antara hari ini dan kemarin
yang telah pergi
hari ini ketika sesuatu tidak ada
dan kemarin saat menjelma duka
puisiku adalah tarikan-tarikan ingatan
dalam rentetan waktu
yang senantiasa menanam gamang
puisiku berlari-larian
melewati kelebatan ruang-ruang hampa
di waktu kesedihan yang sepi
pada kelam kenangan
2019
Kepulangan Kedua
aku tak lagi bermimpi
membangun puing-puing
rumah tahun yang gugur
di atas beban sejarah
tanah-tanah lenguhan
halaman mengeja daun jatuh
dan angin yang menghitung
beberapa hari telah mati
aku tak pulang untuk kedua kali
pada mimpi yang sama
pada sesal yang itu juga
aku datang akan gamang
dan berhenti di tepi
untuk membacamu lagi
2019
Pulang
pulang adalah jalan yang panjang
ratusan wajah berkelebat
dan aku di gigir gamang
kaki yang meneroka kelokan-kelokan
tubuh yang terpiuh dalam lolongan
malam-malam sesal
bintang putih berekor panjang
lampu-lampu keemasan yang bias
waktu menjelma jarak jauh yang lelah
beribu kunang-kunang
terperanjat di udara malam
ia berasal dari perutku
yang keropong
bibir-bibir kering di pasir pantai
liur sepanas minggu terakhir
tak sejengkal pun tatapan
orang-orang tak pernah kukenal
segala kabur di belakang layar mataku
pulang adalah jalan yang bagai punggung anjing
yang menggong-gong kupingku yang tuli
antara seteru angin merambat di tengkuk
dan terbatuk-batuk kerongkong oleh insomnia gigil
kabel-kebal listrik menyala di dadaku
dengan samar
pulang adalah puing-puing jalan
saat aku datang untuk mengingat kembali
2019
Pintu
kali ini pintu tak diketuk lagi
ketika hujan tiba-tiba datang
masuk dan menusuk langit-langit kamar
tepat saat kau tidur
suara-suara di balik tembok yang berisik
menelan mimpimu
saat jam menunjuk angka satu
kegelapan menunggu
di belakang pintu
akankah ia terbuka pada permintaan?
2019
*Khanafi, lahir di Banyumas, Jawa Tengah, pada 4 Maret 1995. Tulisan-tulisannya berupa puisi, cerpen, dan essay tersiar di beberapa media massa baik situs daring maupun cetak, serta terikut dalam berbagai buku antologi puisi. Beberapa puisinya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Prancis. Penulis berkhidmat di Forum Penyair Solitude. Mengarang puisi ditekuninya semenjak pertama menginjakkan kaki di bangku perkuliahan. Sehari-hari bekerja sebagai editor lepas. Sekarang penulis tinggal di Purwokerto dan tengah merampungkan buku kumpulan puisinya.