Oleh Fika Khalwa N
Aktivis KOPRI PMII Temangung
Berbicara tentang hajatan atau hajat identik dengan memiliki suatu acara yang bersifat sakral dan bukan acara yang sembarangan karena menyangkut hajat hidup seseorang, dalam hal ini hajatan yang di maksud ialah Hajat untuk keselamatan dengan menyantuni anak yatim, hajat dengan memperbanyak sholawat serta acara Menikah dan Khitanan.
Berkehidupan di tanah Jawa ini tidak bisa lepas dengan yang namanya adat istiadat serta tradisi dari nenek moyang, karena masyarakat Jawa merupakan masyarakat yang sangat unik di lihat dari segi cara menyelamatkan diri dan keluarga. Berbagai cara dilakukan tapi ironisnya hal tersebut masuk dalam logika serta sebagian pula masuk dalam syariah Islam. Dalam hal ini Masyarakat jawa memang tak bisa lepas dari ajaran-ajaran walisongo yang sangat fenomenal dan masih harum namanya sampai detik ini.
Mengingat bulan dimana banyak orang bahagia dengan senandung suara merdu yang di ucapkan bersama-sama setiap malam hari, demikian dilakukan semata-mata mengharapkan syafaat Rasulullah Saw untuk bekal kelak di akhirat. Kebahagiaan tersebut tak lepas dengan Kegiatan mayoritas masyarakat Temanggung yang menyuarakan hajatnya dengan acara-acara yang di nantikan setiap insan demi mendapat ridho illahi. Bulan apakah yang menjadi bulan hajatnya Masyarakat Temanggung ini?
Bulan Rabiul Awwal adalah bulan yang istimewa karena di Bulan ini, Nabi Muhammad SAW di lahirkan.
Keutamaan Bulan Istimewa
Bulan Rabiul Awwal merupakan bulan yang penuh dengan kebahagiaan terkhusus bagi masyarakat Islam karena di bulan ini Rasulullah dilahirkan oleh Ibu Aminah dengan Ayah yang bernama Abdullah pada 12 Rabiul Awwal sehingga pada tanggal tersebut dijadikanlah hari merayakan lahirnya Rasulullah SAW dengan nama Maulid Nabi Muhammad SAW.
Bulan Istimewa ini menjadi bulan yang memiliki banyak keutamaan seperti halnya Bulan yang penuh dengan keberkahan, Bulan di sunnahkannya membaca sholawat, Bulan kelahiran dan wafatnya Rasulullah, Bulan Penuh dengan kecintaan terhadap Pimpinan Rahmatan Lil’alamin dan Bulan untuk mendapatkan Rahmat dari Allah SAW.
Eksistensi Bulan Maulid (Rabiul Awwal) di masyarakat Temanggung
Di daerah lereng sumbing dan lereng sindoro ini acara maulid di rayakan dengan membuat Ingkung Ayam, Lakra’an ( Membuat snack Untuk mujadah malam hari H) dan Dziba’an ( Membaca Sholawat Bersama) dengan susunan acara sesuai dengan ketentuan di wilayahnya.
Bulan dengan penuh keberkahan dan penuh cahaya ini menjadi dambaan bagi ummat Islam terkhusus masyarakat Kota tembakau ini, di satu sisi karena musim tembakau usai di bulan maulid ini sehingga hajatan di setiap penjuru kota ini di bulan Rabiul Awwal. Melihat kondisi setelah musim Tembakau mayoritas kesejahteraan Masyarakat menjadi meningkat dan di wujudkanlah hajatan yang tidak biasa menjadi suatu kenyataan dan kebahagiaan bagi yang bersangkutan.
- Iklan -
Tradis Nyinom Sebagai Alat Pertukaran Sosial
Tentunya dibulan yang mulia seperti saat ini tidak heran jika banyak ditemui di pelbagai masyarakat umumnya di jawa dan terkhusus di Temanggung. Budaya menggelar hajat seringkali menyuguhkan beberapa konsep entah itu tasyakuran wakimatul ursy ataupun khitan dan yang lainya. Peran tetangga dan familiy sangat dibutuhkan dalam menyukseskan acara tersebut dengan nama sinoman, maka sinoman bisa juga disebut sebagat media pertukarañ sosial masyarakat. Yang sekarang kita meminta bantuan orang lain pada suatu masa yang akan datang kita juga tetap diminta untuk membantu kepentingan mereka juga. Tidak hanya soal tenaga melainkan materiil juga menjadi tolok ukur pertukaran sosial, karena memang sudah menjadi adat. Bisa dikatakan juga praktek demikian adalah membuat tabungan untuk masa depan dan menuainya besok ketika kita juga menggekar hajatan.
Nilai-nilai seperti ini yang menjadi sangat khas dan harus tetap dilestarikan karena lewat media seperti ini juga jalinan silaturahmi antar tetangga dan keluarga semakin terjalin. Ada istilah wong nandur bakal panen, sama halnya ketika kita menanam kebaikan dengan membantu mensukseskan acara mereka berati juga suatu saat mereka akan berbondong-bondong mensukseskan acara yang akan kita gelar. Pertukaran sosial yang dimaksud adalah bentuk kontribusi tetangga dan keluarga yang silih berganti pada waktu yang berbeda.