Brebes, Maarifnujateng.or.id – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas guru-guru pendidikan inklusi kepada SD dan SMP inklusi di Aula PGRI Gedung PGRI Kabupaten Brebes pada selasa, 27 Oktober 2020.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes, H Sutrisno, SH, MH dalam sambutannya saat membuka acara menyampaikan pemerintah sudah mengatur dalam undang-undang dan beberapa peraturan lainnya yang memberikan kesempatan bagi para penyandang disabilitas agar mendapatkan hak mendapatkan pendidikan dan pekerjaan. Sejauh ini sudah ada kuota 2 % dalam penerimaan CPNS bagi disabilitas di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, maupun pusat. “tahun 2018 sudah ada CPNS dengan disabilitas yang ditugaskan di Rumah Sakit Umum Daerah di Bumiayu. Peran lembaga pendidikan seperti yang bapak ibu pimpin, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA sampai perguruan tinggi menjadikan para penyandang disabilitas bisa diterima menjadi CPNS” jelasnya.
Sementara Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes, Aditya Perdana menyampaikan bahwa Kabupaten sejak tahun 2008 sudah 3 sekolah menjadi sekolah inklusi yaitu SMPN 2 Brebes, SDN 2 Brebes, dan SDN 2 Kalierang. Pada tahun 2010 dikembangkan lagi menjadi 5 sekolah dan secara bertahap akan diperbanyak jumlahnya. “secara bertahap akan kami tambah jumlah sekolah inklusi di Brebes agar anak-anak yang memliki kebutuhan khusus semakin banyak yang mendapatkan layanan pendidikan” katanya.
Aditya juga mengharapkan LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah yang selama ini mengawal pendidikan inklusi di Brebes tetap melakukan pendampingan peningkatan kapasitas bagi guru-guru sekolah inklusi di Brebes. “Kami harap LP Maarif Jawa Tengah yang sejak 2019 mendampingi pendidikan inklusi tetap bersedia mendampingi guru-guru di Brebes dalam menerapkan pendidikan inklusi” imbuhnya.
- Iklan -
Pada kegiatan kali ini, LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah mengirimkan tiga narasumber yaitu Miftahul Huda – Bidang kerjasama dan program officer pendidikan inklusif kemitraan LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah dan Unicef, Irma Listyanawati – fasilitator pendidikan inklusi LP Ma’arif dan pengawas SLB Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, dan Supriyono – fasilitator pendidikan inklusi LP Ma’arif dan kepala Madrasah inklusif MI Ma’arif NU Keji Ungaran Barat Kabupaten Semarang.
Para peserta dikenalkan beberapa materi terkait layanan pendidikan inklusif diantaranya keberagaman dan identifikasi peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK), Assesment PDBK, profil PDBK, program pembelajaran individual (PPI), dan akomodasi pembelajaran di sekolah inklusif (RPP inklusif, model-model pembelajaran inklusif, penilaian inklusif). Di akhir kegiatan juga diisi testimoni aktifis difabel dari Gerakan Difabel Brebes Hebat (G-Debat), Tokhidul Mihbar.
Tercatat ada 45 peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas ini yang terdiri dari SD, SMP, MI, dan tim inklusi Kabupaten Brebes.