Oleh Drs. KH. Mohamad Muzamil
Sepuluh Muharam adalah hari keselamatan bagi para Nabi dan para pengikutnya.
Dikisahkan bahwa Nabi Adam as diampuni dan diterima taubatnya oleh Allah SWT. Nabi Ibrahim as diselamatkan dari api yang dinyalakan Raja Namrud untuk membakarnya. Nabi Nuh as diselamatkan dari banjir bandang dengan naik perahu dan kemudian dapat mendarat dengan selamat. Nabi Musa as dapat diselamatkan dari kejaran raja Fir’aun yang kemudian tenggelam di lautan. Nabi Idris as dinaikkan Allah di tempat yang tinggi atau langit. Nabi Yusuf as dikeluarkan dari penjara. Nabi Yakub disembuhkan penyakit penglihatannya. Nabi Yunus dikeluarkan dari perut ikan raksasa. Nabi Ayub as diselamatkan dari mara bahaya, Nabi Daud as diampuni dosanya. Nabi Sulaiman mendapatkan ilmu yang luas dan mendalam serta bijaksana dalam mengemban amanah sebagai raja. Semua ini ditakdirkan Allah Ta’ala terjadi bertepatan 10 Muharam.
Dengan anugerah Allah Yang Maha Bijaksana tersebut Nabi Muhammad Saw meminta umatnya agar bersyukur dengan senantiasa berdoa dan puasa sunah pada 10 Muharam dengan ditambah puasa sehari sebelum atau sesudahnya.
- Iklan -
Para Nabi kekasih Allah SWT mengalami perjuangan yang tidak ringan. Namun dengan keteguhan hati dan usaha yang sungguh-sungguh, akhirnya mendapatkan pertolongan dari Alloh Ta’ala.
Para Nabi yang mulia dan tinggi derajatnya, tidaklah berputus asa dari rahmat atau kasih sayang Allah Ta’ala yang Maha Luas.
Sebagai pengikutnya kita tidak bisa melakukan perjuangan berat sebagaimana dilakukan oleh para Nabi dan Utusan-Nya. Kita hanya ditugaskan untuk menjalankan sunah-sunah para Nabi sesuai kemampuan yang ada dengan niat yang baik dan sungguh-sungguh.
Diantara umat para Nabi dan Rasulullah, paling enak adalah menjadi umat Rasulullah Muhammad Saw. Betapa tidak enak?
Kewajiban ibadah salat yang awalnya diperintahkan oleh Allah SWT lima puluh waktu sehari semalam, diberikan keringanan hanya wajib menjalankan lima waktu saja. Bahkan juga ditambah keutamaan-keutamaan lainnya seperti jika bisa menjalankan salat di Masjidil haram, masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsha.
Juga adanya keutamaan yang banyak jika mengerjakan salat sunah di malam hari atau puasa sunah di siang hari. Atau ada juga juga keutamaan yang berlipat ganda jika mau bersedekah kepada sesama umat atau sesama makhluk.
Jenis-jenis bersedekah juga banyak sekali mulai dari memberikan apa yang kita sukai kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Jika sekiranya belum mampu memberikan sedekah berupa uang atau materi, mengucapkan salam kepada saudara atau teman juga termasuk sedekah, berjanat tangan juga sedekah, berdzikir mengucapkan kalimat-kalimat yang mulia juga sedekah, bersholawat juga sedekah. Menyingkirkan “duri” di jalan yang biasa dialui orang juga sedekah.
Jika sekiranya belum bisa berbuat kebaikan kepada sesama, maka tidak mengganggu atau mengusik kebaikan orang lain juga termasuk kebaikan. Mau berkumpul atau berkunjung kepada orang lain juga termasuk kebaikan asal dengan niat dan suasana yang memungkinkan untuk kebaikan.
Jadi betapa luas ampunan Allah Yang Maha Pengampun. Betapa luas kasih sayang-Nya. Karenanya tidak ada alasan untuk berputus asa dari rahmat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah SWT adalah sebaik-baik pemberi rizqi, sebaik-baik pemberi pertolongan, sebaik-baik pemberi keputusan.
Rasulullah terakhir yang diutus-Nya untuk menyampaikan risalah-Nya kepada segenap umat juga memiliki budi pekerti yang sangat luhur. Nabi Muhammad Saw tidak pernah dendam kepada orang-orang yang pernah menyakitinya, bahkan selalu mendoakan mereka agar mereka mendapatkan hidayah sewaktu mereka masih hidup di dunia.
Hidayah adalah hak mutlak Allah Ta’ala. Sebaik-baik orang yang mengajak untuk menerima dan menjalankan hidayah adalah Nabi Muhammad Saw. Kemudian sifat mulia Rasulullah Saw diwarisi oleh para ulama.
Para ulama tidak hanya mewarisi ilmunya para Nabi, namun juga mewarisi perjuangan dan akhlaknya, semangat pengorbanannya. Sebagai pengikutnya, kadang kita malu sendiri bahwa ternyata apa yang kita lakukan masih sangat sedikit atau kadang masih keliru.
Semoga Allah Ta’ala mengampuni kita, menyelamatkan dan memberkahi apa-apa yang telah dianugerahkan kepada kita, anak-anak dan keturunan kita semoga kelak mendapatkan hidayah, taufiq, dan Inayah-Nya berkat syafa’at Nabi Muhammad Saw, karomahnya para wali atau kekasih-Nya, dan barokah ilmu ulama-ulamaNya, amin. Allohumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala Alihi wa shohbihi ajma’in.
Wallahu a’lam.