Judul Buku: Esensi Al-Qur’an dan Hadis Dalam Paradigma Remaja
Penulis: Masruroh, Taufiq Rahman
Penerbit: Lintas Nalar CV
Cetakan: Desember 2019
- Iklan -
Tebal: 14,5 X 20,5 cm, x+74 Halaman
ISBN: 978-623-7212-24-9
Alquran merupakan kitab suci umat Nabi Muhammad SAW, yang turun secara berangsur-angsur, buku ini mengupas tentang Alquran dan juga Hadist. pada bagian pertama sebelum pada pokok pembahasan kita akan disuguhkan tentang Islam dalam tujuan historis. Sebelum agama Islma masuk ke Arab, bangsa Arab terkenal dengan sebutan Jahiliyah yakni kebodohan. Pada masa itu bangsa Arab menyembah berhala. Masyarakat juga menganut agama tradisional yang ada di Arab. Pada zaman Jahiliyah masyarakat hidup sebagaimana layaknya, namun sistem kehidupan ditentukan sejauhmana kesukuan dan kekuasaan ekonomi yang dapat mempengaruhi tatanan sosial.
Terdapat tiga kelompok jahiliyah pada masa itu yakni: masyarakat pangan yang nomaden. Mereka adalah kelompok kaya dan memiliki tradisi kebereragan yang sangat beragam. Kelompok kedua, masyarakat pangan yang menetap, jika dibandingkan dengan masyarakat pangan nomade mereka lebih religius, mereka menyembah berhala. Ketiga, mereka adalah kelompok yang meyakini keberadaan Tuhan namun menafikan kelompok lain. Mereka hidup dalam budaya suku badui.
Sumber perekonomian masyarakat adalah pedagang dan bisnis. Kultur yang bekembang di sana adalah adalah klutur klenik. Dan dikenal dengan ilmu pengetahuan juga ilmu filsafat. Kebudayaan orang Arab pra-islam terkenal dengan para penyairnya. Syair merupakan ekspresi perasaan orang Arab.
Bangsa Arab pada masa pra-Islam memeluk agama Watsani (penyembah berhala), yahudi, nasrani, penyembah malaikat, bintang, matahari, bulan dan jin yang dilakukan bangsa di luar Arab. Merendahkan kedudukan perempuan, kebiasaan buruk seperti berjudi, mabuk-mabukan, berzina, mencuri, merampok, dan membunuh. (Hlm. 5) itu adalah sebagian perilaku buruk bangsa Arab pra Islam. Rosulullah berdakwah secara diam-diam, Nabi berdakwah kepada keluarga beliau Rosul mengumpulkan lalu mengajak bertauhid. Diantara keluarga Rosul ada yang masuk Islam ada pula yang menolak dengan kasar. Setelah itu Rosul berdakwah secara terang-terangan dakwah ini dilakukan setelah beliau menerima perintah Allah dalam Q.S. Al-Hijr/15:94. Kemudian dakwah dilanjutkan kepada berbagai suku di sekitar Makkah sejak tahun kesepuluh kenabian beliau.
Pengangkatan Muhammad sebagai Nabi dan Rosul Allah SWT, pada 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M), di Gua Hira, saat beliau berusia 40 tahun. Surah yang pertama kali turun yakni Surah Al-Alaq, 96:1-5. Turunya Alquran pertama kali ini dinamakan Nuzul Al-Quran. (Hlm. 9) beberapa ulama menyebutkan bahwa turun pula Surah Al-Mudassir:1-7 isinya perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada seluruh umat.
Tujuan dan fungsi diturunkannya Alquran diantaranya adalah: Alquran sebagai petunjuk bagi manusia, Alquran sebagai sumber pokok ajaran Islam, Alquran sebagai peringatan dan perjalanan bagi manusia. Apabila manusia terutama umat Islam telah memfungsikan Alquran dengan cara menjadikan Alquran sebagai petunjuk dan pedoman hidup, menerapkan dan melaksanakan segala ajaran Islam sesuai dengan ajaran Alquran, serta mengambil pelajaran yang baik dan positif dan meneladaninya dan meninggalkan yang negatif, niscaya keselamatan dan kebahagiaan akan diperoleh baik di dunia maupun akhirat. (Hlm. 36)
Pada BAB selanjutnya anda akan disuguhkan materi tentang kedudukan dan fungsi Hadist. Pengertian Hadist merupakan segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik perkataan, perbuatan, pernyataan dsb. Hadist merupakan sumber hukum kedua setelah Alquran. Fungsi hadist terhadap Alquran diantaranya: pertama, bayan at-taqrir memperkokkoh isi kandungan Alquran, kedua, bayan al-tafsir kehadiran hadis berfungsi untuk memberikan rincian dan tafsiran global, memberikan persyaratan/batasan ayat Alquran yang bersifat mutlak, ketiga, bayan at-tasyri’ ialah mewujudkan suatu hukum maupun ajaran yang tidak ditemukan dalam Alquran ataupun di dalam hanya terdapat pokoknya saja.
Keempat, bayan al-naskh yakni ketentuan yang datang kemudian menghapus ketentuan yang terdahulu. Karena ketentuan yang akhir dianggap lebih cocok. Pada akhirnya hadist sebagai ketentuan yang datang kemudian daripada Alquran dapat menghapus ketentuan dan isi kandungan Alquran. (Hlm. 51) dalam buku ini disajikan dengan contoh sehingga memudahkan pembaca untuk memahami apa yang penulis maksud.
Selanjutnya pembahasan mengenai ilmu hadis riwayah yakni ilmu yang membahas perkembangan hadis dari segi kelakuan perawinya, mengenai kekuatan hapalan, keadilan dan sanad. Ilmu ini berkisar pada cara penukilan hadis yang dilakukan oleh para ahli hadis. Objek kajian ilmu riwayah sendiri meliputi: cara periwayatannya yakni cara penerimaan dan penyampaian hadist dari seorang rawi kepada periwayatt lainnya, cara pemeliharaan yakni para penghafal, penulis, dan pembukuan hadist. dengan demikian hadist yang tadinya tersimpan pada hafalan para sahabat. Periwayatan hadist oleh para sahabat, tabi’in dan tabi’it, tabi’in dilakukan dengan periwayatan dengan lafal, dan periwayatan dengan makna.
Selanjutnya anda ada disuguhkan maeri tentang klasifikasi ilmu hadis riwayah. Pertama, Hadist riwayah bil-Lafdzi yakni meriwayatkan hadis sesuai dengan lafadz yang mereka terima dari Rosul SAW kemudian mereka hafal. Kedua, hadist Riwaya Bil-Ma’na yakni meriwayatkan hadis dengan hanya maknanya saja sedangkan redaksinya disusun sendiri oleh orang yang meriwayatkannya.
Berikut adalah beberapa kitab hadis riwayah dan tingkatannya, kitab jami’, kitab shahih, kitab sunan, kitab sunan dibagi menjadi beberapa yakni: sunan Abu Dawud, Sunan An-Nasa’, Sunan At-Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah, selanjutnya adalah kitab Mushannaf, kitab musnad, kitab mustadrak, kitab mustakharj. Itu adalah kitab hadis yang diulas dalam buku ini.
Buku ini hadir untuk semua kalangan khususnya para remaja dengan rasa ingin tau yang dalam dan sedang memulai belajar tentang esensi Alquran dan Hadis. Buku ini disusun dengan redaksi yang mudah dipahami, dan cocok untuk semua kalangan
Kelebihan buku, desain sampul menarik, pembahasan cukup mendalam, dan sangat pas di baca untuk kalangan remaja yang sedang atau baru belajar tentang esensi Alquran dan Hadist. kekurangan buku terdapat contoh hadist yang ditulis menggunakan bahasa Arab namun tidak disertai kharakat, untuk para pemula akan kesulitan membaca karena belum memahami ilmu nahwu, shorof.
-Diresensi Anisa Rachma Agustina Mahasiswa dan Pengiat Literasi Pena Aswaja STAINU Temangung.