Semarang, Maarifnujateng.or.id – Dalam menekuni atau bahkan menjadi profesi Youtuber, kita dituntut untuk memenuhi kebijakan dari Youtube sendiri. Salah satunya adalah syarat empat ribu jam tayang dan seribu subscribe agar channel Youtube kita dimonetisasi.
“Pertama adalah view. Semakin banyak view yang bagus ratingnya, otomatis subscribe naik. Kalau bisa, sebisa mungkin jangan pernah pedulikan view dan subscribenya. Nanti malah stress, minimal kita buat lima puluh video pertama sesuai minat kita. Biasanya video seperti ini harus bermanfaat, menghibur, itu biasanya banyak view,” kata conten creator Youtube Maarif NU Jateng Miftakhul Khoiri, Senin (20/7/2020).
Kedua, optimasi Youtube. Ketiga, tumbnail. “Kalau optimasi ini soal teknis, nanti dapat dijelaskan di peminatan GLM,” papar Miko dalam webinar GLM Part 6 tentang Kuliah Media Digital dan Youtube yang digelar LP Ma’arif PWNU Jateng melalui Tim Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) tersebut.
Narasumber lain, Pimred Simpang 5 TV Jawa Pos Media Group, Lismanto, menjelaskan bahwa tips agar subscribe atau view channel Youtube naik kurang lebih hampir sama dengan penjelasan Miftakhul Khoiri.
- Iklan -
“Yang penting kontennya kok. Kalau lembaga dan instansi memang kontennya berkaitan dengan lembaga dan instansi. Tapi kalau menyangkut profesi pribadi, kan bisa konsisten karena sesuai pekerjaan pembuat konten itu. Content creator itu dituntut konsisten. Kalau video konsisten, akan ditunggu penonton. Oh, misalnya video channel ini tentang pendidikan, maka akan dijadikan langganan,” beber mantan jurnalis Koran Muria tersebut.
Intinya menurut Lismanto adalah konsistensi membuat konten. “Kalau bisa terjadwal, entah bulanan, mingguan, yang penting terjadwal,” tegas mahasiswa Pascasarjana Undip itu.
Ditegaskan dia, kalau bisa hindari konten gado-gado. “Kalau bisa fokus, agar orang tertarik untuk subscribe,” lanjut dia.
Selain itu, kata dia, untuk mendongkrak subscribe juga bisa promosi lewat WhatsApps atau lewat media sosial. “Lagi-lagi, kalau video tidak menarik ya buat apa subscribe. Apa sih yang kita tawarkan pada orang tentang channel dan konten kita, itu menjadi pertimbangan orang mengklik atau subcribe channel kita,” paparnya.
Dalam webinar itu, sebelumnya dibuka Koordinator GLM Hamidulloh Ibda dan dimoderatori M Zainudin Aklis. Hadir 55 lebih peserta dari internal LP Ma’arif NU di Jawa Tengah, dosen, mahasiswa dan guru-guru di luar Ma’arif.
Sesuai rencana, kegiatan itu akan dikuatkan lagi melalui peminatan GLM yang sudah disiapkan oleh Tim GLM LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah. (Adm/Hi).