Jalan Tak Ada Ujung
Kupilih jalan paling mudah
menuju perdu kisah paling asih
Jalan yang lapang dan bebas hambatan
yang tak terbaca di peta digital
(Jogja, 2020)
Kata yang Hilang dari Kamus
Ada satu kata
Terpencil di lahan kosong
- Iklan -
Tembok sebatas dada mengotakinya
Pagar besi dipasang di bagian depan
Orang-orang melintas dan melamun
Betapa nikmatnya menyantap bunga rimbun
dari pohon pepaya gantung
Pepaya itu mirip kamu
Dekat sekaligus asing
(Jogja, 2020)
Di Jantung Modernisme
Obat-obat ditemukan
Bahkan untuk penyakit yang belum pernah ada
Tapi hal itu tak berdampak pada tingkat kesehatan manusia
Setelah stres jadi tren
Kita rajin menghadiri upacara kematian
Sehari saja masjid di lingkungan RT
Tak menyiarkan berita kehilangan
Kita terheran-heran
Bagaimana bisa orang-orang bertahan
di tengah sentimen sosial
dan pemberitaan media yang menyudutkan
Seorang psikolog yang tak pernah kuliah
mencoba membuat hipotesis:
Pembunuh paling ampuh
adalah jantung yang detaknya
terdengar nyaring
(Jogja, 2020)
Rahim Palsu
Kau pernah mirip ibu
Jadi yang paling tahu letak duka
di balik daun mata
Ibu juga sering mirip kamu
Yang menggamit hatiku
di titian jalan menuju pulang
(Jogja, 2020)
Cita-cita yang Sempat
Kita tahu dan membiarkan
Cita-cita seru lingsir
dari padang ilalang
Batas antara kelapangan
dan kehampaan
(Jogja, 2020)
*Rizka Nur Laily Muallifa. Pembaca tak tahan godaan. Menghidupi Kematian (2018) ialah kumpulan puisi yang ditulis bersama tiga kawannya. Tulisannya pernah tersiar di Koran Tempo, Kedaulatan Rakyat, Solopos, Suara Merdeka, Koran Madura, Radar Bojonegoro, detik.com, alif.id, basabasi.co, dan beberapa lainnya