Oleh: Anisa Rachma Agustina
Jurnalisme merupakan kewartawanan, pekerjaan memburu berita, yang ditulis di media cetak maupun elektronik. Dengan tujuan untuk berbagi informasi kepada khalayak ramai. Berita yang ditulis sesuai dengan kejadian yang ada disekitar, tanpa dibuat-buat maupun rekayasa. Media yang amat dekat dengan kita yaitu media elektronik, kita tidak bisa lepas dari gadget dari membuka mata hingga memejamkannya. Bahkan fungsi alarm juga menjadi fitur yang sangat membatu kehidupan sehari-hari kita. Ponsel selalu berada didekat kita dimanapun dan kapanpun.
Mendapatkan informasi yang dulunya harus dari surat kabar ataupun media cetak, namun sekarang dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, kita bisa mendapatkan informasi atau berita tanpa merogoh kocek dalam-dalam, juga tidak perlu jauh-jauh pergi untuk membeli surat kabar. Hanya di gengaman, kita sudah bisa mengakses berita yang kita inginkan. Dari berita yang sedang viral hingga berita yang berbasis data.
Masyarakat Indonesi lebih menyukai hal-hal yang berbau viral, dibandingkan prestasi atau sebuah pencapaian tertentu yang berbasis data. Karena meningkatnya konsumsi berita viral membuat para jurnalis lebih senang menulis hal-hal yang berbau viral yang lebih banyak penikmatnya, dan lebih banyak menyita perhatian pembaca dari pada menulis berita berbasis data.
- Iklan -
Ibarat seorang pedagang lebih baik menjual gorengan yang banyak penikmatnya dari pada menjual jamu minuman tradisional yang sudah jarang dinikmati yang hanya segelintir orang membelinya. Padahal manfaat jamu lebih besar dari pada gorengan. Berita yang sedang viral sangat cepat meyebar, seperti virus. Sebagian masyarakat tidak memperdulikan berita itu hoaks ataupun tidak.
Dari berbagai fenomena tersebut para jurnalis berlombo-lomba untuk menulis berita viral, dengan pemilihan judul yang sedikit mengelitik, sehingga mendorong para pembaca membuka lamannya. Ini adalah salah satu strategi yang baik, seseorang yang sedang ingin megkaji isu atau berita tertentu akan terlebih dulu membaca judul. Lalu apa kabar ara jurnalis yang berbasis data? Apakah mereka masih eksis di dunia jurnalistik? Tentu saja. Jika ada 100 orang dalam sebuah desa, 75 orang membeli gorengan dan 25 membeli jamu. Pembeli jamu disini kita ibaratkan para penikmat berita berbasis data. Berati para jurnalis berbasis data juga masih punya pasar masing-masing.
Hal yang berbau viral selalu menjadi perbincangan yang menarik disemua kalangan. Dari kalangan akademisi hinga para pedagang di pasar, ibu rumah tangga, para tukang becak maupun abang ojek online semua orang akan memperbincangkan hal yang sedang viral . fenomena ini tak lepas dari peran para jurnalis yang memburu, menulis lalu mempublikasikan. Bertita tersebut tidak akan viral tanpa campur tangan para jurnalis. Tanpa adanya publikasi dari jurnalis berita viral tidak akan sampai pada telingga masyarakat, khususnya para penikmatnya. Dan biasanya hal yang berbau viral tidak akan bertahan lama kecuali orang tersebut mempunyai ciri khas tersendiri untuk mempertahankan eksistensinya.
Konsumsi berita viral yang meningkat harus menjadi tolak ukur untuk generasi milenial yang sangat melek teknologi. Bagaimana tidak melek teknologi jika sejak bangun tidur saja yang kita cari adalah salah satu produk teknologi yaitu gadget. Bahkan beberapa ibu menjadikan gadget sebagai kawan untuk anaknya, sembari ibu mengerjakan pekerjaan rumah, si anak dibebaskan mengakses apapun yang mereka mau.
Jurnalisme Viral
Sebagai seorang jurnalis mendapat kepuasan tersendiri ketika tulisannya dibaca oleh banyak orang. Lalu apa saja yang dapat kita lakukan supaya bisa menjadi seorang jurnalis yang berbasis ke-viralan. Langkah yang pertama ialah jurnalis harus melek teknologi. Dengan kecangihan teknologi kita harus memanfaatkan teknologi, bukan sebaliknya kita yang dimanfaatkan teknologi. Dan menjadi budak dari teknologi tersebut. Jadikan teknologi sebagai pendukung kita memperoleh kabar atau sebuah berita yang akan mengantarkan tulisan kita kepada khalayak ramai.
Yang kedua ialah kita harus selalu update dengan berita yang masuk kita harus selalu update dengan isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan, pemanfaatan teknologi tadi adalah salah satu sarana untuk kita memantau kejadian diluaran yang sedang banyak diperbincangkan. karena hal-hal yang berbau viral amat diminati oleh khalayak ramai.
Yang ketiga kita selalu tanggap menanggapi isu yang sedang viral itu, harus kita lakukan supaya kita tidak tertinggal dengan orang lain, saat kita bersantai sejenak ada puluhan lawan yang sedang berusaha keras, maka dari itu sudah seyogyanya kita selalu tanggap dalam kondisi apapun.
Yang keempat tidak menunda dan hendaknya menyegerakan. Ketika kita sudah mendapat berita ataupun topik yang sedang viral hendaknya langsung kita tulis tidak menunda-nunda sebelum ide-ide dalam pikiran kita sudah dipikirkan orang lain.
Yang kelima buat judul yang menarik, judul yang menarik bagaikan magnet untuk menarik besi. Dengan judul yang menarik akan menarik pembaca untuk membuka laman berita yang kita tulis. Judul juga harus sesuia dengan isi berita jangan sampai pembaca kecewa karena judul dan isi berita melenceng sangat jauh.
Keenam usahakan berita yang kita tulis itu sesuia dengan fakta dilapangan, supaya tidak menyesatkan pembaca, saat tulisan kita bagus para pembaca akan membagikan tulisan itu dan akan semakin banyak orang yang menikmatinya, jadilah jurnalis yang lebih teliti memahami sebuah permasalahan. Jika belum mengetahui benar apa yang akan anda tulis, ataupun anada belum tau seluk beluk berita tersebut jangan dilajutkan. Menulis berita berarti berbagi informasi. Jangan sampai anda menulis berita hoaks.
Ketujuh setelah hal tadi sudah anda lakukan langkah selajuntnya adalah membagikan berita yang anda tulis, atau mempublis berita anda. Jika anda hanya membiarkan tulisan anda orang-orang tidak akan bisa membaca dan mengerti gagasan anda. Jangan biarkan gagasan anda hanya berserakan dimeja ataupun hanya anda nikmati senidri mulailah bagikan gagasan anda. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Bisa jadi tulisan kita akan memberi manfaat untuk oran lain.
Kedelapan serahkan semua urusan anda kepada Allah, maksutnya anda jangan lupa berdoa supaya tulisan anda bukan hanya laku karena keviralannya namun juga bisa menabur benih-benih manfaat bagi pembaca. Jangan sekali-kali meremehkan kekuatan doa. Jadikan doan sebagai penyempurna tulisan anda. Selamat mencoba menjadi jurnali viral anda bisa mulai menulis berita artis-artis yang sangat diminati oleh kalangan ibu-ibu dan kawula muda.
-Penulis adalah gadis berkulit coklat yang lahir pada 11 Agustus 1997 di Temanggung, adalah seorang mahasiswa prodi PAI STAINU Temanggung semester IV. Hobinya menulis sajak dan memasak.