Purbalingga, Maarifnujateng.or.id – Lembaga Pendidikan Ma’arif PWNU Jawa Tengah menggelar Rapat Kerja Dinas (Rakerdin) Ketiga di Gedung PGRI Purbalingga, yang dihadiri kepala madrasah dan kepala sekolah di Wilayah I yaitu LP Ma’arif PCNU Purbalingga, LP Ma’arif PCNU Cilacap, dan LP Ma’arif PCNU Banyumas, Sabtu (15/2/2020).
Kegiatan itu bertema “Penguatan Pendidikan Karakter Aswaja An-nahdliyah untuk Meneguhkan Integritas LP Ma’arif NU di Era Revolusi Industri 4.0”. Selain ratusan kepala madrasah dan sekolah, hadir juga Ketua PWNU Jawa Tengah, Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah, jajaran PCNU dan LP Ma’arif PCNU dari tiga wilayah.
Dalam laporannya, Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah R. Andi Irawan mengatakan bahwa Rakerdin memiliki tujuan pokok. Dijelaskan dia, Rakerdin adalah acara rutin yang dilaksanakan LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah yang memiliki beberapa tujuan.
“Pertama sebagai media silaturahim antara kepala madrasah dan kepala sekolah di Jawa Tengah. Kedua, sebagai media sosialisasi program-program LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah. Ketiga, Rakerdin sebagai media syiar untuk menunjukkan kepada publik bahwa Ma’arif punya peran besar dalam mencerdaskan anak bangsa, baik dari segi intelektual, spiritual, zahiran wa batinan,” kata Andi.
- Iklan -
Keempat, lanjut dia, Rakerdin sebagai media sharing gagasan, ide-ide inovatif, kreatif untuk kemajuan LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah khususnya di wilayah Purbalingga. “Total peserta Rakerdin hari ini adalah 463 kepala madrasah atau kepala sekolah,” lanjut dia.
Sambutan Ketua LP Ma’arif PCNU Banyumas Dr. Ahmad Fauzi, M.Ag., mengatakan bahwa ketiga wilayah yaitu Purbalingga, Cilacap, Banyumas, sangat mendukung program Ma’arif. “Atas nama penyelenggara, kami mengucapkan terima kasih, atas kontribusi dan komitmen bersama atas terselenggaranya kegiatan ini,” kata dia.
Harapan dari kami, kata dia, bapak dan ibu semua dapat mengikuti proses Rakerdin ini sampai selesai.
Sambutan Ketua PWNU Jawa Tengah, Drs. KH. Muhamad Muzamil, mengatakan bahwa warga Ma’arif NU adalah santri Ahlussunnah Waljamaah. “Santri harus melakukan tiga trilogi. Yaitu imam, Islam, dan ihsan,” katanya.
Santri harus memahami aqoid 50, baik sifat wajib bagi Allah Swt, sifat mustahil bagi Allah Swt, sifat jaiz bagi Allah Swt, sifat wajib bagi Rasul Allah Sw, sifat mustahil bagi Rasul Allah Swt, dan sifat jaiz bagi Rasul Allah Swt.
“Islam harus dipahami di fikih, misalnya, ada empat mazhab yang dapat dipilih salah satu. Baik Imam Maliki, Syafi’i, Hanafi, dan Hambali,” lanjut Kiai Muzamil.
Usai dibuka Kiai Muzamil, acara dilanjutkan dengan kegiatan Rakerdin dengan diawali dengan kampanye inklusi. (Admin/Ibda).