Semarang, Maarifnujateng.or.id – Sejak disosialisasikan pada 27 Juni 2019, akhirnya pendaftaran dan penerimaan naskah Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah telah berakhir pada pukul 23.59 WIB, Sabtu 30 November 2019. Total semua pendaftar yaitu 155 peserta dari empat kategori, yaitu kategori Ma’arif 1, Ma’arif 2, Ma’arif 3, dan Ma’arif 4.
“Kami sosialisasi sejak Juni 2019. Sengaja lama karena ini diutamakan hasil riset. Semua naskah akan diseleksi sesuai buku panduan dan template,” kata Ketua Panitia LKTI LP Ma’arif PWNU Jateng Hamidulloh Ibda, di kantor LP Ma’arif PWNU Jateng, Ahad (1/12/2019) di sela-sela menilai naskah peserta tersebut.
Untuk penjurian, menurut Ibda, langsung dilakukan mulai 1 Desember 2019 sampai selesai. “Untuk mengapresiasi dan sekaligus menyesuaikan dengan program LP Ma’arif PWNU Jateng, maka insyallah besuk Kamis 12 Desember 2019, akan kami undang presentasi untuk semua kategori. Per kategori kami undang enam finalis untuk presentasi,” kata pengurus Bidang Diklat dan Litbang LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah tersebut.
Ada beberapa catatan yang ia sampaikan. Pertama, target 100 peserta ternyata terwujud meski banyak naskah yang belum memenuhi kriteria.
- Iklan -
Kedua, rata-rata peserta tidak membaca buku panduan dan template. “Di situ lengkap tentang info-info teknis dan penulisan. Ada peserta yang memakai template sendiri. Ini bentuk ketidakpahaman peserta terhadap ketentuan dari penyelenggara,” kata peraih Juara 1 Lomba Artikel Kemdikbud 2018 tersebut.
Ketiga, adanya pendaftar yang salah masuk kategori. Seperti cintoh kategori Ma’arif 1 ini untuk pelajar jenjang MA/SMA/SMK di bawah naungan LP Ma’arif NU. “Tapi, ada pelajar SMA Negeri, SMJ Negeri, MA Negeri, daftar ke sini. Kan lucu. Ini bukti bahwa mereka tidak memperhatikan buku panduan. Begitu pula dengan guru, pada kategori Ma’arif 2 ini untuk tenaga kependidikan, guru, dan kepala madrasah/sekolah Ma’arif serta pengurus LP Ma’arif. Anehnya, banyak guru SD Negeri, SMP Negeri, SMA Negeri daftar ke sini,” kata penulis buku Guru Dilarang Mengajar! tersebut.
Selain kategori Ma’arif 1 dan Ma’arif 2, pada lomba ini juga ada kategori Ma’arif 3 untuk mahasiswa jenjang S1, S2, S3 dari kampus di bawah LPTNU/NU, dan Ma’arif 4 untuk umum.
Meski banyak yang kacau dalam segi pendaftarab, tapi, pihaknya mengapresiasi antusiasme peserta LKTI yang digelar kali pertama oleh pengurus LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah tersebut. “Tadi pagi (Senin 2 Desember 2019), ada lima orang WA saya tanya pengiriman naskah. Saya bilang sudah ditutup. La kan kita sudah sosialisasi lama. Telat ya telat,” tegas penulis buku Media Literasi Sekolah tersebut.
Keempat, minimnya literatur ilmiah yang digunakan. “Ada banyak artikel yang 100 persen rujukan internet. Kita cek, tingkat similarity (kesamaan) dengan di blog hampir 90 persen. Harusnya guru membimbing putra-putrinya. Rujukan online boleh, tapi dari jurnal online. Bukan blog lah yang kadar keilmiahannya diragukan. Karena ini lomba karya ilmiah, bukan lomba menyadur blog,” kelakarnya.
Sementara itu, Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah R. Andi Irawan mengaku bahwa LKTI yang digelar Bidang Diklat dan Litbanf LP Ma’arif PWNU Jateng kali ini merupakam bagian dari Gerakan Literasi Ma’arif (GLM). “Selain yang sudah ada di modul, salah satu bentuk implementasi GLM adalah pelatihan dan perlombaan,” katanya.
Direncanakan, pengumuman akan dilaksanakan sebelum 12 Desember 2019. Pada 12 Desember 2019, peserta akan diundang panitia untuk presentasi dan menerima penganugerahan hadiah.
Sampai saat ini, tim juri sudah menyeleksi 6 besar atau finalis perkategori. “Tunggu saja. Lihat terus website Maarifnujateng.or.id, atau email, Facebook Majalah Maarif untuk melihat pengumuman 6 finalis perkategori,” lanjut Andi. (Admi/Hi).