Dari Kenangan Pesantren Lama
redup lampu kamar menua
berbatas pagar kembang kemuning
tempat para santri belajar
- Iklan -
mengupas huruf alif
mengukur hidup, menidurkan keinginan
dan
mengharum biji kopi
pesantren mempunyai beragam cerita-
persahabatan, pembelajaran,
mimpi yang perih, ziarah, menjaga sepertiga malam
menengok dapur, tumis kangkung, tahu goreng
menderas kitab kuning, menyimpan kenangan keluarga
pesantren ibarat jalan menuju rumah
perjalanan yang tak pernah tuntas
kitapun menua
gang gang berubah
jalan-jalan berbenah
tak ada gotaan bambu tertinggal
Dari Kenangan Surau Lama
pada mulanya
kami berbangga
bertaklim para alim
mengurai dzikir
mengenal fakir
sayang kami
tak pandai
menidurkan hati
kami hanya punya doa
ketika kesedihan datang pergi
saat-saat dimana subuh lusuh
dan
embun menjemput dini hari
Menunggu Perempuan Di Awal Perayaan Sin Cia
bulan terang
kunang terbang
gemericik sungai, hening
di bawah cahaya lampu-lampu tua
lelaki kecewa pada malam malam purnama
Danau
_untuk Kim Sowol
menikmati kimchi
bulan sabit meluncur sepi
pertemuan bisu, jauh sendirian
Rumah Laut
_mengenang penyair Maskirbi
kalau ada gelombang laut
di situ maut menjemput
1/
riana, sajal dicetak dari rahasia gemurug laut
ia simpan riwayat perahu-perahu kayu
dalam kenangan jembatan penyebrangan
-marilah kita istirah bersama limpah petuah
2/
pada malam larut ia arungi sungai dengan pundak gemetar
dan istri nelayan berjaga dalam kecemasan
bedeng-bedeng redup, kecipak ikan terdengar
-marilah kita bersenang, menyusun rute Banda Aceh-Lhoknga-Calang
3/
pada pagi yang pergi, sorot lampu mercusuar pias
camar terbang tinggi menatap laut dalam ingatan
memeluk ombak
-marilah bersimpuh bersama musim yang gaduh,
Perjalanan yang tak lebih jauh dari awan mendung
4/
sepi pantai barat itu, menampung bakau
dan curiga kisah asmara yang diam-diam haus di ceruk karang
kirbi melihat surga bertabur dengan bangkai-bangkai kapal
meledak dalam gelap, tersimpat di lautan
5/
dan ini pungkasan; kalau ada gelombang laut
di sana puisi kirbi bertaut
Biodata Penyair
Puji Pistols, Penyair kota Pati yang mempunyai nama asli Pujianto, penyuka sastra cina, puisi dangdut koplo dan kopi, buku puisinya Tokoh- Tokoh dalam Sepuluh Lompatan (Penulis Basa Basi, 2019)