Bursa calon Ketua PBNU dalam Muhtamar ke-33 NU di Jombang 1-5 Agustus nanti sepertinya akan semakin ramai. Pasalnya, Wakil Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah H. Muhammad Adnan secara resmi maju menjadi calon Ketua PBNU periode 2015-2020. Hal tersebut disampaikan Muhammad Adnan usai bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, Selasa (21/4).
“Insya Allah saya maju sebagai calon Ketua PBNU. Saya siap bersaing dengan dua kandidat lain yang sudah mendeklarasikan diri yakni Said Aqil Siradj dan Gus Solah ” kata Adnan.
Lebih lanjut Adnan menegaskan bahwa dirinya tak gentar bertarung dengan kedua kandidat lain yang dinilai banyak pihak lebih populer. Menurutnya, persaingan menjadi ketua umum adalah bagian dari upaya memajukan NU.
“Visi misi saya adalah membawa kepemimpinan NU yang ngayomi dan ngladeni. Kepemimpinan yang ngladeni adalah kepemimpinan yang lebih mengutamakan kepentingan umat. Bukan kepentingan pejabat,” ujar mantan Ketua PWNU Jateng 2003-2013 itu.
- Iklan -
PBNU di masa mendatang menurut Adnan memiliki peran yang sangat besar menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. PBNU harus menjadi pelopor dalam mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Sekarang ini banyak paham keagamaan atau sempalan-sempalan keagamaan yang menggunakan simbol keagamaan tapi sebenarnya gerakan mereka lebih politik yang ingin mengubah negara kita. Ahlus Sunnah Wal Jama’ahadalah kata kunci dalam mempertahankan keutuhan NKRI,” ungkap Andan.
Menurut Adnan pengkaderan perlu terus dilakukan agar anak-anak muda NU itu tidak lepas dari akidah aslinya. Mengingat tawaran instan dari sempalan-sempalan NU itu cukup menggiurkan. Misalnya dijanjikan semua orang akan sejahtera jika negara Indonesia berbentuk khilafah,
Dukungan Banyak Pihak
Langkah Adnan untuk maju dalam mencalonkan diri ke bursa Ketua PBNU bukan tanpa perhitungan . Ia mengklaim telah mendapat dukungan dari 28 dari 36 Pengurus Cabang NU di Jateng. Adnan juga mengklaim telah mendapat restu dan dukungan penuh dari Mantan Ketua PBNU yang kini menjadi Wantimpres KH. Hasyim Muzadi.
”Saya beruntung ada Pak Hasyim Muzadi. Beliau yang akan maju menjadi Rais Aam, ikut memperkenalkan saya di 15 provinsi,” kata Adnan.
Adnan sangat yakin akan memperoleh dukungan dari PWNU di luar Jawa, seperti Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.
Ia juga telah melakukan silaturrahmi ke beberapa daerah seperti Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Pekan Baru. Adnan juga dikabarkan telah mendapatkan dukungan dari Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Malaysia, Arab Saudi, Australia, dan Selandia Baru serta Jepang.
Ganjar Mendukung
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menilai bahwa Muhammad Adnan adalah sosok yang harus diperhitungkan bursa Ketua PBNU karena mempunyai wawasan dan pengalaman mumpuni.
“Pak Adnan merupakan kiai sekaligus tokoh intelektual. Ia memiliki pengalaman yang matang. Saya pikir beliau harus diperhitungkan. Apalagi Pak Hasyim Muzadi ada di belakangnya. NU dalam kacamata saya lebih bergairah dalam berbangsa dan bernegara, serta secara internasional juga ‘berbicara’, Pak Adnan mempunyai kapasitas untuk itu,” ujar Ganjar. (Muslihudin el Hasanudin)