Berbagai persoalan mendasar, kini masih dialami oleh guru-guru madrasah di daerah. Persoalan tersebut di antaranya adalah belum diberlakukannya kebijakan impasing oleh Kemenag bagi guru-guru madrasah yang menerima tunjangan sertifikasi. Padahal kebijakan tersebut telah diberlakukan kepada guru-guru yang bernaung di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Demikian salah satu isu yang dibahas dalam rapat koordinasi PW LP Ma’arif NU Jawa Tengah dengan Pengurus Cabang LP Ma’arif NU Eks Karsidenan Kedu pada Sabtu (11/4) di RM Progoasri Mungkid Magelang. Acara koordinasi tersebut dihadiri oleh ketua dan sekretaris PC LP Ma’arif NU Kab Magelang, Kab. Temanggung, Kab. Wonosobo, dan Kab. Purworejo.
Rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Ketua LP Ma’arif NU Jateng H. Agus Sofwan Hadi. Pengurus wilayah lainnya yang hadir antara lain Bendahara Ahmad Jauhari, Bidang Usaha dan Kerja Sama H. Ragil Wiratno, H. Muh Zen Adv, dan Muslihudin, serta Bidang Pramuka dan Olahraga H. Nur Cholid.
Saat diminta menanggapi beberapa masukan Muh. Zen Adv. yang juga Anggota Komisi E DPRD Prov. Jateng berjanji akan memperjuangkan hak-hak tersebut. “Tanggal 22 April kami akan bertemu dengan Kemenang. Insya allah materi ini akan masuk pembahasan. Mestinya persoalan ini sudah terselesaikan. Kemenag harusnya lebih cepat merespon. Wong Kemendikbud saja bisa, masa Kemenag bisa berlarut-larut menyelesaikannya” kata Zen.
- Iklan -
Rapat koordinasi yang berlangsung selama hampir tiga jam tersebut juga mensosialisasikan berbagai program PW LP Ma’arif NU Jateng. Program-program tersebut antara lain persiapan pelaksanaan Porsema di Kebumen, Gerakan Seribu Membangun Kekuatan, Pembentukan Satuan Komunitas (Sako), Sistem Informasi Ma’arif NU (SIMNU), dan Badan Hukum Perkumpulan NU (BHPNU). Selain sosialisasi program juga dibahas isu-isu pendidikan terkini antara lain kebijakan baru sertifikasi, BOS, dan usulan Gubernur Jateng tentang lima hari sekolah.
Rapat koordinasi ini merupakan bagian dari roadshow rakor yang digelar oleh PW LP Ma’arif NU Jateng ke enam wilayah eks karsidenan Banyumas, Pekalongan, Semarang, Kedu, Solo, dan Pati. Rakor sebelumnya telah dilaksanakan di Kebumen, Kendal, dan Brebes. (Muslihudin el Hasanudin)