Dalam implementasi kurikulum 2013 peran guru PAI di sekolah sangat vital. Karena dalam kurikulum 2013 nilai-nilai keagamaan harus terintegrasikan dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik. Ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh orang yang ahli dalam bidangnya. Tugas itu berada dalam pundak guru-gur PAI di sekolah.
Demikian dikatakan oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah H. Abu Hapsin Umar dalam Pembukaan Penataran Guru Pendidikan Agama Islam MI, SMA/SMK di Lingkungan LP Ma’arif Jawa Tengah Selasa (18/3).
Lebih lanjut Abu Hapsin menegaskan bahwa tantangan guru PAI di sekolah sangat besar, terutama kaitannya dengan pembentukan karakter generasi bangsa “Agama bisa saja menjadi faktor destruktif jika cara pengajarannya keliru. Orang biasanya terjebak dalam sikap-sikap formalistik simbolik sehingga dangkal dalam pemahaman agamanya. Inilah tantangannya, Guru PAI walau dalam waktu relatif singkat harus mampu melakukan transfer knowledge dan transfer of value kepada siswanya. Sehingga nanti akan lahir generasi yang religious yang moderat tetapi juga berkeseimbangan dalam segala hal” tutur Abu Hapsin.
Sementara itu Sekretaris PW LP Ma’arif Jateng Sahidin menyampaikan pentingnya guru di bawah LP Maarif untuk mengupgrade kompetensi keilmuannya terutama berkaitan dengan ke-nu-an. “Guru adalah sosok yang mampu mengawal dan mentransfer nilai-nilai aswaja kepada peserta didik. Oleh karena itu pelatihan ini harus diikuti dengan serius dan sungguh-sungguh agar hasilnya nanti dapat diimplementasikan di sekolah masing-masing” ungkas Sahidin.
Kegiatan yang diselenggarakan di Balai Diklat BKK Jl. Supriyadi Semarang ini hasil kerja sama antara Pemprov, Kemenag, dan LP Ma’arif NU Jateng. Rencanannya kegiatan yang diikuiti oleh 100 guru PAI MI dan SMA/SMK LP Maarif se Kab/Kota di Jawa Tengah itu akan berlangsung hingga Kamis. (Muslihudin el Hasanudin).
Tantangan Guru PAI dalam Implementasi Kurikulum 2013 Lebih Besar
Leave a comment
Leave a comment